Menjadi Lilin Kecil di Tengah Kegelapan: Peran Pemuda dalam Membawa Perubahan

Almuhtada.org-Dalam keseharian kita, terang dan gelap adalah dua hal yang biasa kita alami. Namun, pernahkah kita membayangkan bagaimana rasanya berada di sebuah ruangan yang benar-benar gelap? Gelap total, sampai-sampai tangan kita sendiri pun tidak tampak. Dalam kondisi seperti itu, kehadiran satu lilin kecil saja mampu mengubah segalanya. Meski kecil, cahaya yang dipancarkan tetap memberi harapan, membelah kegelapan yang semula terasa mutlak.

Gambaran ini sebenarnya sangat relevan dengan peran kita sebagai pemuda. Tak jarang muncul perasaan bahwa diri ini terlalu kecil untuk membawa perubahan. “Saya hanya satu orang, apa yang bisa saya lakukan?” menjadi pikiran yang sering terlintas. Namun, seperti halnya lilin kecil di tengah gelap, satu tindakan kebaikan dari satu individu tetap bisa memberikan dampak nyata di sekitarnya.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, jumlah pemuda di Indonesia mencapai sekitar 64 juta jiwa, hampir seperempat dari total penduduk. Angka ini menunjukkan betapa besarnya potensi perubahan yang bisa terjadi bila para pemuda bergerak. Bayangkan jika 64 juta pemuda memilih untuk menjadi lilin — menyalakan semangat perbaikan, memperjuangkan nilai-nilai kebaikan — bukan hanya Indonesia yang akan mengalami perubahan besar, tetapi dunia pun bisa merasakannya.

Baca Juga:  Bagaimana Kebiasaan membentuk Karakter Seseorang

Namun, menjadi pemuda tidak hanya berbicara tentang usia. Lebih dari itu, menjadi pemuda adalah soal semangat, keberanian, dan pola pikir. Seperti yang dikatakan John F. Kennedy, “Youth is not a time of life; it is a state of mind.” Pemuda sejati adalah mereka yang terus belajar, terus bergerak, dan tidak takut mengambil peran, berapa pun usianya.

Sejarah mencatat bahwa perubahan besar sering kali dimulai dari anak-anak muda. Nabi Musa ‘alaihissalam diangkat menjadi nabi pada usia muda, menghadapi Fir’aun dengan penuh keberanian. Imam Syafi’i, di usia 15 tahun, sudah menjadi tempat bertanya dalam persoalan agama. Mereka tidak menunggu waktu “nanti” untuk bertindak. Mereka mengambil peran sejak muda, menjadi penerang di zamannya.

Di zaman sekarang, tantangan yang kita hadapi tidak kalah besar. Kegelapan hadir dalam berbagai bentuk: kemalasan, ketidakpedulian, kebodohan, hingga kemaksiatan. Jika kita hanya diam dan ikut hanyut, kegelapan itu akan semakin menelan kita. Tetapi bila kita memilih untuk menyalakan lilin kebaikan, sekecil apa pun, kita bisa menjadi bagian dari solusi.

Dalam dunia yang penuh tantangan ini, satu prinsip sederhana bisa menjadi pegangan:

👉 “Be the candle, not the shadow.”

(Jadilah lilin, bukan bayangan.)

Lebih baik menjadi cahaya kecil yang konsisten bersinar daripada sekadar menjadi bayangan yang pasif dan larut dalam gelap.

Pemuda hari ini memegang peranan penting. Dunia membutuhkan lebih banyak lilin — bukan yang sempurna, tetapi yang mau menyala. Karena dari lilin-lilin kecil itulah, perubahan besar bermula.[]Ahmad Firman Syah

 

Related Posts

Latest Post