Gaul Boleh, Tapi Akidah Tetap Nomor Satu

Ilustrasi santri masa kini (dokumen priadi-almuhtada.org)

Al-Muhtada.org-Di tengah riuhnya dunia digital, tren yang berubah cepat, dan segala hal yang serba instan, jadi pemuda zaman sekarang itu bukan perkara mudah. Tantangannya lebih kompleks dari sekadar ujian di sekolah atau tugas kampus. Ada tantangan identitas, prinsip hidup, dan arah tujuan yang semuanya seolah dipertaruhkan setiap kali kita buka media sosial.

Tapi di tengah semua itu, masih ada sosok-sosok luar biasa. Pemuda yang bukan hanya cerdas, aktif, dan kreatif, tapi juga tetap teguh menjaga nilai-nilai keimanan. Mereka bukan yang kaku, bukan yang menghakimi, dan jelas bukan yang tertinggal zaman. Justru mereka yang paling bisa menyeimbangkan antara jadi pribadi yang keren dan tetap dekat dengan Allah.

Pemuda hebat di era ini bukan yang mengasingkan diri dari dunia, tapi yang bisa menaklukkan dunia tanpa melupakan siapa dirinya. Mereka tetap update, ikut tren, nongkrong bareng teman, bahkan aktif di media sosial. Tapi mereka tahu batas. Tahu mana konten yang layak dikonsumsi, tahu kapan harus diam dan kapan harus bersuara, tahu bahwa jadi diri sendiri lebih penting daripada ikut-ikutan.

Sholat tetap di awal waktu, tapi juga aktif di komunitas. Ngaji nggak ditinggal, tapi juga semangat belajar dan berkarya. Mereka bukan malaikat, mereka manusia biasa, tapi mereka tahu ke mana harus melangkah. Bukan karena merasa paling suci, tapi karena mereka sadar hidup ini cuma sebentar dan mereka ingin menjadikannya bermakna.

Baca Juga:  Capek? Bertahanlah! Dunia Memang Tempatnya Capek

Kita butuh lebih banyak pemuda seperti ini. Pemuda yang nggak cuma pintar di kepala, tapi juga kuat di hati. Yang bisa bercanda tanpa menyakiti, yang bisa bersenang-senang tanpa melupakan batasan. Pemuda yang membuktikan bahwa jadi sholeh itu bukan berarti harus jadi kaku atau jauh dari pergaulan. Tapi justru itulah definisi keren yang sesungguhnya: tetap gaul, tetap humble, dan tetap dalam lindungan akidah yang lurus.

Dan siapa tahu, mungkin kamu, ya kamu yang sedang baca ini, adalah salah satunya.[]Ahmad Firman Syah

Editor

Qoula Athoriq Qodi

 

Related Posts

Latest Post