ALMUHTADA.ORG – Dear all manusia, tolong buktikan bahwa kalian masih memiliki rasa kemanusiaan dan rasa takut akan hukuman Tuhan Sang Pencipta Seluruh Alam Semesta, pemegang kendali segalanya. Bersuaralah! Tegakkan Keadilan!
Melansir dari internasional.sindonews.com di Ghaza ada lebih dari 39.000 anak kehilangan salah satu atau kedua orang tua mereka akibat GENOSIDA yang dilakukan oleh Isr43l.
Kita bayangkan dalam pikiran kita. Genosida juga menimpa anak-anak yang seharusnya mendapatkan pendidikan, pertemanan yang solid, lingkungan yang mendukung tumbuh kembangnya, dll layaknya anak-anak yang wajah ceria mereka kita rindukan.
“WHY” kenapa anak-anak menjadi sasaran Z1ON15 Si Isr43l? Apa dampaknya? Mari kita coba tuntas sedikit mengenai pertanyaan ini berbasis data yang penulis temukan.
FAKTA PERTAMA
Gerakan Merawat Ingatan yang kini menjadi fenomena baru di media social khususnya Instagram mengingatkan penulis tentang peran penting seorang anak dari sudut pandang Instagram@quranreview.
“B%nuh semangat itu. Matikan harapan dari akarnya. Hancurkan generasinya. Targetkan anak-anaknya.”
Pada Q.S. AL-Ghafir:25 terdapat arti kata bunuhlah sebagai salah satu strategi yang dilakukan oleh fir’aun.
Membunuh anak-anak = Membunuh Masa Depan = Membunuh Harapan. Analogi sederhana, Anda bayangkan satu sekolah dasar besar memiliki 500 siswa.
Berdasarkan analogi di atas maka dibutuhkan 78 sekolah seperti itu untuk menampung anak-anak Ghaza yang telah menjadi korban genosida. Ini berarti berdampak munculnya fenomena seluruh siswa dari 78 sekolah tiba-tiba kehilangan orang tua mereka hanya karena kejamnya genosida oleh Z1ON15 Si Isr43l.
Sekolah bayangkan! Anak-anak dibunuh, masa depan dan harapan yang mereka miliki sirna karena genosida yang dilakukan oleh Z1ON15 Si Isr43l.
FAKTA KEDUA
Genosida yang terjadi sudah sejak lama, secara singkat kita bahas mulai dari 1917 Deklarasi Balfour yang dikeluarkan oleh Pemerintah Inggris.
Lalu 1920-1948 mandat Inggris atas Palestina melalui Liga Bangsa-Bangsa (LBB) yang kelak berganti nama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pada 1947 rencana pembagian PBB.
Upaya Genosida terus berlangsung, pada 14 Mei 1948 Bencana Nakba terjadi. Sungguh jika kita mau berpikir akar masalahnya, kita bisa sedikit menilik dari Sejarah juga.
Adanya dua fakta yang telah disebutkan di atas, penulis menjadi bertanya-tanya tentang narasi soal HAM dan tetek bengek aturan internasional dan perangkat hukum soal perlindungan dan pemenuhan hak anak.
Penulis berpikir nyatanya aturan-aturan tersebut tak mampu menghentikan apalagi mencegah penderitaan anak-anak Palestina. Menurutmu bagaimana? Tulis di kolom komentar ya!
Kita lanjutkan, dua fakta di atas telah membuka pikiran penulis bahwa semua ini semestinya menyadarkan umat bahwa tidak ada yang bisa mereka umat harapkan dari lembaga-lembaga internasional dan semua aturan yang dilahirkannya.
Ketika penulis mencoba bertanya dan mencari sumber data tentang Palestina yang kini masih ramai diperbincangkan apalagi sejak 7 Oktober 2023.
Penulis mulai menyadari bahwa Masa depan Gaza/Palestina ada pada tangan mereka (umat) sendiri, yakni pada kepemimpinan politik Islam atau khilafah yang semestinya sungguh-sungguh mereka perjuangkan.
Khilafah berfungsi sebagai rain dan junnah, tidak akan pernah membiarkan kezaliman menimpa rakyatnya. Khilafah terbukti selama belasan abad (1300an tahun) berhasil menjadi benteng pelindung yang aman, dan memberikan support system terbaik bagi anak-anak untuk menjadi generasi cemerlang pembangun peradaban emas dari masa ke masa.
Bukan suatu hal yang mustahil, sebagai muslim kita meyakini bahwa ada banyak keistimewaan tentang tanah suci Baitul Maqdis, Ghaza salah satu wilayah yang mengeliligi tanah tersebut.
Adanya seruan bahwa setiap muslim wajib terlibat dalam memperjuangkan kembalinya khilafah agar mereka punya hujjah, bahwa mereka tidak diam berpangku tangan melihat anak-anak Gaza dan orang tua mereka dibantai oleh zionis dan sekutu-sekutunya harus diperjuangkan dengan sungguh-sungguh!
Bagi yang mau berfikir, mencari tau referensi yang dapat memuaskan akal, menentramkan hati, dan sejalan dengan fitrah seorang manusia maka persoalan anak-anak Gaza akan selesai ketika persoalan Palestina juga terselesaikan secara tuntas. Ya! solusi tuntas yang dimaksud yaitu hanya dapat terwujud dengan jihad dan khilafah.
Walllahu A’lam Bishawab. Sesungguhnya Allah adalah sebaik-baik Pelindung dan Penolong. Kita hidup di sini (dunia) untuk di sana (akhirat) maka ketika kita hidup dengan syariat Islam yang Allah berikan, semoga kelak menjadi wasilah agar kita pulang dengan bahagia di sana (akhirat).[] Raudhatul Jannah
#RecallSyariatIslam #LearnHistoryRepeatVictory