Bulan Ramadhan sebagai Moment Mendalami Arti Kehidupan dengan Membaca Al-Qur’an

ilustrasi malm di bulan Ramadhan (Pinterest.com - almuhtada.org)

Almuhtada.org – Ramadhan adalah momen untuk memperbanyak amalan ibadah dengan strategi dan sistem yang lebih terarah agar kita dapat mencapai goals tertentu. Sehingga, tak jarang orang-orang bersemangat untuk membuat jurnal atau Ramadhan Planner agar pencapaiannya dapat terukur dengan jelas.

Salah satu amalan yang digandrungi para pejuang akhirat ketika Ramadhan adalah dengan memperbanyak membaca Al-Qur’an, mereka berusaha memasang target secara ketak agar sebisa mungkin dapat mengkhatamkan Al-Qur’an dalam kurun waktu tertentu secara konsisten.

Hadits tentang keutamaan membaca Al-Qur’an yang cukup familiar adalah hadits riwayat Abdullah Ibnu Mas‘ud yang menyatakan, setiap huruf yang dibaca akan diberi balasan satu kebaikan. Setiap kebaikan dilipatkan menjadi sepuluh, sebagaimana berikut ini.

عن عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ، يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ

Artinya: Kata ‘Abdullah ibn Mas‘ud, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Siapa saja membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur’an), maka dia akan mendapat satu kebaikan. Sedangkan satu kebaikan dilipatkan kepada sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lâm mîm satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, lâm satu huruf, dan mîm satu huruf,” (HR. At-Tirmidzi).

Dari hadist tersebut telah jelas bahwa pahala membaca Al-Qur’an sangat luar biasa, apalagi ketika di bulan Ramadhan yang segala amal perbuatan dilipat gandakan ganjarannya. Bulan Ramadhan adalah moment untuk lebih mendekatkan diri dengan Al-Qur’an, dan sebaiknya tidak hanya sebatas membaca saja, melainkan juga mentadaburi dengan mendalami maknanya.

Baca Juga:  Valentine’s Day: Dalam Perspektif Sejarah, Budaya, dan Pandangan Islam

Sejatinya, Al-Qur’an diturunkan untuk menjadi pedoman dalam mengarungi kehidupan, jadi sudah sepatutnya kita memperbanyak merenung untuk memahami makna kehidupan sehingga kita tidak mudah tersesat di jalan. Ramadhan menjadi awal untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi, karena sungguh rugi jika kita memanfaatkan Ramadhan untuk memperbaiki kesalahan dan kelalaian di masa lalu.

Mari manfaatkan kesempatan emas ini untuk manifesting kehidupan akhirat, belum tentu kita dapat bertemu dengan Ramadhan lagi di tahun depan, karena kita tidak pernah tahu kapan kita dipanggil sang Maha Kuasa. []Hanum Salsabila

Related Posts

Latest Post