Belajar Mencintai Tanpa Merubah Diri

Ilustrasi seorang pasangan yang sedang bergandengan tangan (freepik.com - almuhtada.org)

Almuhtada.org – Pernah nggak sih kamu merasa harus jadi orang lain biar disukai?

Mungkin kamu mulai mengubah gaya bicara, cara berpakaian, bahkan kebiasaan sehari-hari hanya supaya terlihat cocok di mata orang yang kamu suka.

Awalnya terasa menyenangkan, tapi lama-lama kamu mulai lelah karena nggak bisa jadi diri sendiri.

Padahal, cinta yang sehat seharusnya nggak bikin kita berpura-pura.

Sebelum itu, perlu diingat, pembahasan tentang cinta dalam tulisan ini berfokus pada cinta yang halal, cinta yang berlandaskan komitmen dan diikat oleh akad pernikahan.

Dalam Islam, cinta tanpa kejelasan dan tanpa komitmen bukanlah bentuk kasih sayang yang diridai Allah.

Sebab, hubungan yang belum halal rentan menjerumuskan pada dosa dan membawa hati jauh dari ketenangan.

Cinta adalah fitrah yang Allah tanamkan dalam diri manusia.

Banyak orang mengira bahwa mencintai berarti harus berubah total demi orang yang dicintai, padahal Islam mengajarkan bahwa cinta sejati justru menuntun kita untuk tetap berada dalam jalan yang diridai Allah.

Cinta adalah tentang hidup yang saling melengkapi, saling memahami, dan kebersamaan lainnya.

Tanpa disadari banyak manusia justru kehilangan dirinya sendiri demi menjaga cinta tetap utuh.

Banyak dari mereka berusaha untuk memenuhi kriteria pasangannya dengan menjadi pribadi lain.

Padahal cinta seharusnya tidak menuntut adanya perubahan pada diri seseorang.

Di era sekarang, banyak orang rela mengubah diri demi cinta.

Baca Juga:  Al Quran sebagai Mukjizat Terbesar Nabi Muhammad SAW

Gaya berpakaian diganti, cara bicara diubah, bahkan prinsip hidup pun kadang ikut bergeser.

Manusia salah kaprah dalam memaknai arti berkorban.

Mereka memegang prinsip takut kehilangan, sehingga rela menekan keinginan, hobi dan lain sebagainya.

Justru mencintai adalah seni untuk saling mendukung satu sama lain. Karena cinta yang sehat itu dibangun atas dasar kejujuran bukan dengan kepura-puraan.

Belajar mencintai tanpa merubah diri artinya menata hati agar cinta manusia tidak menggeser cinta kepada Allah.

Karena cinta yang paling murni adalah cinta yang menjadikan kita lebih baik di hadapan-Nya.

Dan jika cinta itu benar, ia tak akan membuatmu kehilangan dirimu justru mendekatkanmu kepada Allah.

Pada akhirnya, belajar mencintai tanpa merubah diri adalah proses panjang untuk memahami makna ketulusan.

Cinta yang baik bukan yang membuat kita lupa siapa diri kita, tetapi yang menumbuhkan kita menjadi pribadi yang lebih matang tanpa kehilangan jati diri.

Karena cinta yang sehat adalah cinta yang dimulai dengan cara yang diridai Allah melalui akad, bukan sekadar pacaran yang penuh ketidakpastian.

Karena cinta yang berlandaskan komitmen dan keimanan akan jauh lebih tenang, lebih terarah, dan membawa keberkahan. [] Lailia Lutfi Fathin

Related Posts

Latest Post