Antara Dapur, Kasur atau Dakwah? Yuk Telisik Stigma Perempuan Muslim!

Muslimah: tiang peradaban, cahaya dalam kehidupan (freepik.com - almuhtada.org)

almuhtada.org – Perempuan merupakan sosok yang penting dalam membangun peradaban manusia. Bahkan ada statement yang mengatakan bahwa jika ingin melihat peradaban suatu bangsa kelak, maka lihatlah bagaimana kualitas perempuan dan ibu-ibunya hari ini. Lalu bagaimana peran perempuan dalam Islam? Yuk simak penjelasannya!

Perempuan dalam Islam

Perempuan merupakan sosok yang penting dalam membangun peradaban manusia. Dalam Islam, kedudukan perempuan sering kali dipahami secara sempit sehingga menimbulkan sebuah stigma bahwasannya peran perempuan sebatas dapur, kasur, dan sumur. Anggapan ini membuat sebagian orang berkesimpulan bahwa Islam mengekang potensi dan ruang gerak perempuan.

Padahal, jika di telaah secara mendalam, Islam justru hadir untuk memuliakan dan menempatkan perempuan secara terhormat. Bahkan, Islam tidak hanya mengakui peran perempuan dalam sebuah keluarga saja, namun Islam juga membuka ruang luas bagi mereka para perempuan untuk berkiprah dalam karier dan berdakwah di tengah masyarakat luas.

Islam Memuliakan Perempuan

Al-Qur’an menegaskan bahwa laki-laki dan perempuan sama-sama memiliki kedudukan mulia di sisi Allah selama mereka beriman dan beramal saleh. Hal ini terdapat dalam firman Allah yakni dalam QS. Al-Ahzab ayat 35 yang menyebutkan secara rinci pahala dan kedudukan bagi laki-laki dan perempuan yang taat. Dengan demikian, perbedaan secara biologis tidak menjadikan perempuan lebih rendah, melainkan keduanya saling melengkapi.

Perempuan dalam Keluarga

Baca Juga:  Keadilan Orang Gila: Masuk Surga Atau Neraka?

Dalam Islam juga menunjukkan betapa perempuan mendapat perlindungan dan kehormatan yang tinggi. Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasalam pernah bersabda, ketika seorang sahabat bertanya siapakah yang patut dihormati terlebih dahulu di dunia ini, maka nabi menjawab ibumu, dan hal ini berulang hingga tiga kali.

Yang mana artinya, Islam sangat memuliakan para perempuannya, sehingga perempuan adalah bagian penting dalam sebuah keluarga dan harus diperlakukan dengan hormat dan kasih sayang, bukan malah mengekang apalagi menindas.

Perempuan dan Karier

Islam tidak pernah melarang perempuan berkarier. Kita bisa lihat istri Nabi, yakni Sayyidah Khodijah yang mana beliau merupakan seorang pengusaha sukses. Hal ini membuktikan bahwa seorang Muslimah pun bisa berkontribusi di ranah publik.

Terlepas dari hal tersebut, Islam memberi rambu-rambu agar perempuan tetap menjaga aurat, etika, dan keseimbangan peran keluarganya. Jadi, karier bukanlah penghalang menjadi ibu atau istri, melainkan justru menjadi salah satu sarana dalam memperluas kontribusi bagi masyarakat luas.

Perempuan dalam Dakwah

Selain berkarier, perempuan juga sangat berperan penting dalam dakwah. Aisyah R.A., dikenal sebagai ulama besar yang menjadi rujukan sahabat. Hari ini, dakwah perempuan masih bisa dilakukan dan bahkan eksis tersebar luas di berbagai media sosial, tulisan, hingga keteladanan yang dibangun perempuan dalam kehidupan sehari-hari. Dimana dakwah bukan hanya sebuah ceramah, melainkan juga bersikap jujur, adil, dan mendidik anak dengan penuh kasih sayang.

Baca Juga:  Ini Dia Permintaan yang Tidak Akan Dikabulkan Walaupun Masuk Surga

Menjawab Stigma Negatif

Perempuan dalam Islam senantiasa di muliakan, bukan dibatasi. Dengan menyeimbangkan peran dalam keluarga, karier, dan dakwah, seorang Muslimah dapat menjadi teladan sekaligus tiang utama peradaban.

Wallahu alam bissawab. Demikianlah artikel yang saya buat, jika kamu seorang perempuan semoga kita semua termasuk para perempuan yang dapat menyeimbangkan segalanya.

Semoga kita juga dapat termasuk orang-orang yang mendapat ridha -Nya sehingga berada dalam satu barisan dengan Fatimah Azzahra, Sayyidah Khodijah dan Muslimah yang dirindukan surga, aamiin aamiin yarobbal alamin. Semoga bermanfaat [] Rosi Daruniah.

Related Posts

Latest Post