Sunnah Memotong Kuku: Urutan dan Adab Menurut Ulama

Ilustrasi orang memotong kuku (Pinterest.com - almuhtada.org)

almuhtada.org – Salah satu fitrah manusia yang ditekankan dalam Islam adalah menjaga kebersihan diri, termasuk memotong kuku. Rasulullah SAW bersabda:

الفطرة خمس الاحتقان والاستعداد وقص الشارب وتقليم الأظفار ونتف الإبط

Artinya: “Fitrah itu ada lima: khitan, mencukur bulu kemaluan, mencukur kumis, menggunting kuku, dan mencukur bulu ketiak.” (HR Bukhari dan Muslim dalam Kitab Ath-Thaharah Bab Khisal Al-Fithrah)

Dari hadis ini jelas bahwa memotong kuku bukan sekadar kebiasaan, tetapi bagian dari syariat yang menunjukkan perhatian Islam terhadap kebersihan. Lebih dari itu, para ulama juga menjelaskan tata cara dan adab dalam memotong kuku agar sesuai sunnah. Islam mengajarkan untuk mendahulukan yang kanan dalam hal-hal yang baik. Begitu juga dalam memotong kuku, disunnahkan untuk memulai dari tangan kanan. Namun, terdapat perbedaan pendapat ulama mengenai urutannya.

Imam al-Ghazali menjelaskan bahwa urutan memotong kuku dimulai dari jari telunjuk tangan kanan hingga jari kelingking tangan kanan. Setelah itu dilanjutkan dengan jari kelingking tangan kiri hingga ibu jari tangan kiri, lalu diakhiri dengan ibu jari tangan kanan. Urutan ini menggambarkan adab yang runtut, dimulai dari kanan, lalu kiri, kemudian kembali menyempurnakan dengan ibu jari kanan.

Di lain sisi, Imam an-Nawawi memberikan urutan yang sedikit berbeda. Menurut beliau, dimulai dari jari telunjuk tangan kanan hingga ke jari kelingking tangan kanan, kemudian kembali ke ibu jari tangan kanan. Setelah itu baru memotong kuku jari kelingking tangan kiri hingga ibu jari tangan kiri. Pendapat ini tetap mengedepankan sisi kanan, namun menekankan pada penyelesaian tangan kanan terlebih dahulu sebelum beralih ke tangan kiri.

Baca Juga:  Meraih Cinta Allah Pada Shalat Malam

Adapun Imam Ahmad bin Hanbal diriwayatkan menekankan cara memotong kuku secara bersilang.

“Barang siapa yang memotong kukunya dengan cara tidak berurutan atau secara berlawanan, maka tidak akan mengalami sakit mata.” (HR Ibnu Qudaamah).

Adapun urutan yang disebutkan adalah:

  • Tangan kanan: kelingking – jari tengah – ibu jari – jari manis – telunjuk.
  • Tangan kiri: ibu jari – jari tengah – kelingking – telunjuk – jari manis.

Meskipun berbeda urutan, semuanya menunjukkan bahwa menjaga kebersihan kuku adalah sunnah yang memiliki hikmah kesehatan dan spiritual.

Selain tata cara memotong kuku, Islam juga mengatur waktu-waktu tertentu yang pantas untuk memotong kuku. Waktu sunah memotong kuku ada tiga, antara lain sebelum berangkat salat Jumat, Kamis, dan Senin.

“Disunahkan mencuci ujung-ujung jari setelah dipotong kukunya, karena ada yang mengatakan bahwa menggaruk-garuk sebelum dicuci akan menyebabkan penyakit kusta. Yang utama memotong kuku dilakukan pada hari Jumat, Kamis dan Senin.” (Lihat Sulaiman Al-Jamal, Hasyiyatul Jamal juz III, halaman 361)

Memotong kuku mungkin terlihat sepele, tetapi ia adalah ibadah yang mencerminkan ketaatan dan kerendahan hati seorang muslim dalam mengikuti ajaran Rasulullah SAW. Para ulama memberikan panduan urutan berbeda, namun intinya sama yaitu dengan mendahulukan tangan kanan dan menjaga kebersihan diri. Perbedaan tersebut adalah rahmat yang menunjukkan keluasan dalam beramal.

Mari kita jaga kebersihan diri, ikuti sunnah, dan niatkan setiap potongan kuku sebagai amal ibadah. Sebab, tidak ada amal yang terlalu kecil di sisi Allah jika dilakukan dengan ikhlas dan mengikuti tuntunan Rasul-Nya. []Fitri Novita Sari

Related Posts

Latest Post