Peletakan Toilet yang Benar Dalam Perspektif Islam

contoh kesalahan fatal penggunaan kloset duduk

Almuhtada.org – Pernahkah kamu melihat tempat untuk pembuangan tinja sekaligus air kencing disuatu hunian atau sebuah gedung. Tempat yang menjadi hal umum dan wajib dimiliki pada setiap bangunan.

Kolset merupakan tempatnya untuk mengeluarkan semua hajat besar dan kecil serta untuk mensucikan diri dari setiap najis yang diperoleh. Dari sekian banyaknya penggunaan toilet, banyak yang tidak sadar akan beberapa kesalahan dalam desain toilet yang sesuai dengan syariat Islam.

Baca Juga:  Peletakan Toilet yang Benar Dalam Perspektif Islam

Bukan hanya terkait masalah kloset duduk tetapi menggunakannya dengan cara jongkok atau sebaliknya. Atau kesediaan tisu dan air yang kurang akibat saluran nya tidak sesuai SOP.

Bukan seperti itu, yang dimaksud adalah peletakan toilet atau kamar mandi yang benar agar hunian atau gedung yang kita tinggali dapat nyaman. Bukan hanya sekedar pelengkap tetapi sebagai bentuk pembeda mana yang suci dan mana yang kotor.

Nah, apa saja kesalahan toilet dalam hunian atau gedung yang tidak sesuai syariat islam. Simak dahulu jangan pindah ke halaman lain atau malah ditinggal tidur.

Banyak permasalahan pada setiap toilet, meski sekarang jarang terlihat dan para manusia sudah mulai memahami serta banyak yang membahasnya. Namun tetap menjadi poin penting dikarenakan dianggap tidak sopan, dan kurang nyaman serta tidak sesuai yaitu peletakan kloset yang mengghadap atau membelakangi kiblat, berhadapan dengan pintu masuk, berdekatan dengan dapur dan ruang makan.

Kloset yang dimaksud adalah tempat atau wadah penampung hajat besar maupun hajat kecil. Namun bukan Kloset yang digunakan sebagai pot tanaman, atau posisi kloset yang berada di plafond toilet.

Bahkan kolset yang memiliki tinggi elevasi lebih 1 meter dari lantai, itu adalah kesalahan berpikir seorang kuli bangunan. Namun yang dimaksud adalah terkait norma dan hukum Islam yang berlaku, dan Nabi Muhammad Saw., pun melarang hal tersebut.

Saat dimana posisi kita menghadap Kiblat sama saja kita menghadap pada pusat ibadah umat Islam. Dan ibadah yang sering dilakukan umat muslim saat menghadap Kiblat adalah shalat.

Saat kita shalat secara otomatis secara naluriah kita berhadapan dengan Allah Swt., namun hal tersebut tidak selalu pada shalat. Saat kita mau melakukan apapun Allah tetap berada di hadapanmu yang berbeda hanyalah situasi saja.

Jika seorang sedang buang hajat besar dan posisi klosetnya menghadap Kiblat Bahkan membelakangi kiblat seakan sedang menyindir arah ibadah umat muslim. Apa yang kalian rasakan setelah menggunakan atau melihat seorang tersebut buang hajat?

Ingin memarahinya kan?, maka dari itu disarankan agar letak toilet tidak menghadap atau membelakangi kibalt.

Ada sebuah hadis yang dikutip dalam laman Nuonline.com, Rasulullah Saw bersabda,

عن ﺃﺑﻲ ﺃﻳﻮﺏ ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﺃﻥ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ (ﺇﺫا ﺃﺗﻴﺘﻢ اﻟﻐﺎﺋﻂ ﻓﻼ ﺗﺴﺘﻘﺒﻠﻮا اﻟﻘﺒﻠﺔ ﻭﻻ ﺗﺴﺘﺪﺑﺮﻭﻫﺎ ﺑﺒﻮﻝ ﻭﻻ ﻏﺎﺋﻂ ﻭﻟﻜﻦ ﺷﺮﻗﻮا ﺃﻭ ﻏﺮﺑﻮا) ﺭﻭاﻩ اﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﻣﺴﻠﻢ

Artinya: Dari Abu Ayyub bahwa Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda: Jika kalian buang air jangan menghadap ke kiblat atau membelakanginya dengan kencing dan buang air besar, tapi menghadaplah ke timur atau barat. (HR Bukhari dan Muslim)

Namun dijelaskan dengan rinci oleh madzhab Syafi’i bahwa larangan tersebut hanya berlaku ditanah lapang atau ruang terbuka seperti taman kebun atau kuburan. Tetapi dibolehkan saat ada penghalang atau tertutup membentuk ruangan.

Sesuai hadis sahabat berikut,

ﻣﺬﻫﺐ اﻟﺸﺎﻓﻊ ﺃﻥ ﺫﻟﻚ ﺣﺮاﻡ ﻓﻲ اﻟﺼﺤﺮاء ﺟﺎﺋﺰ ﻓﻲ اﻟﺒﻨﻴﺎﻥ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﺳﺒﻖ ﻭﻫﺬا ﻗﻮﻝ اﻟﻌﺒﺎﺱ اﺑﻦ ﻋﺒﺪ اﻟﻤﻄﻠﺐ ﻭﻋﺒﺪ اﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻋﻤﺮ ﻭاﻟﺸﻌﺒﻲ ﻭﻣﺎﻟﻚ ﻭﺇﺳﺤﺎﻕ ﻭﺭﻭاﻳﺔ ﻋﻦ

Artinya: Mazhab Syafi’I mengatakan bahwa kencing menghadap kiblat adalah haram saat di tanah lapang dan boleh di dalam bangunan (kamar mandi, toilet). Ini adalah pendapat Abbas bin Abdul Muthalib, Ibnu Umar, Syu’bi, Malik, Ishaq dan satu riwayat Ahmad (Al-Majmu’ 2/81-82)

Posisi kamar mandi yang terlalu berdekatan dengan tempat ibadah atau tempat makan juga tidak dianjurkan. Karena dapat menyebabkan hal-hal yang tidak nyaman bagi pengguna hunian.

Karena bau yang dihasilkan setelah buang hajat atau kentut dapat tercium dari luar kamar mandi, kecuali jika kamar mandi atau toilet tersebut luas sehingga tidak akan tercium baunya. Maka dari itu dapat menimbulkan ketidaknyamanan dalam memaksimalkan penggunaan dalam ruangan karena bau tidak sedap.

Dan juga peletakan kloset yang berhadapan atau dekat dengan dapur dan ruang makan. Bayangkan saat kita sedang makan dan ada yang menggunakan kloset tersebut akan terasa bau yang menyengat dan membuat nafsu makan kita menghilang.

Sama halnya dengan dapur, saat didapur fokus pertama saat makanan akan matang adalah aroma yang nikmat. Namun akan tertutupi oleh bau tidak sedap dari toilet tersebut. [] Ngafif Fatah Damawan

 

 

 

Related Posts

Latest Post