Learn, Share & Care Tugas Generasional: Al-Qadhi Sang Pahlawan Pena!

The Ummah’s Barometer: Negeri Syam (Instagram@tahriralaqhsa - almuhtada.org)

almuhtada.org – Hallo sobat Almuhtada, apakah Anda aktif mengikuti Instagram@gen.saladin atau Instagram@ceritaedgar? Bagi sobat yang belum mengikuti, penulis sarankan mulai sekarang untuk follow Instagram tersebut.

WHY harus follow? Jika sobat mengikutinya besar kemungkinan sobat akan merasa seperti menjelajahi waktu. Yes. Anda seperti menjelajahi waktu, bertemu dengan pahlawan yang mungkin Anda belum pernah mengetahui kisahnya.

Anda akan diajak seperti berpetualang mulai dari zaman nabi-nabi, menikmati moment luar biasa saat muslim berjuang menolong agamanya, hembusan angin perjuangan di berbagai belahan bumi hingga hal-hal yang mengubah dunia.

“Apa Yang Aku Kira Tahu, Ternyata Belum Benar-Benar Aku Tahu. Learn History, Repeat Victory!” – Edgar Hamas

Kembali pada inti tulisan ini untuk mengenal Al-Qadhi Sang Pahlawan Pena.

Pada Buku Untold Muslim Legends Mencari Pahlawan Yang Hilang karya Edgar Hamas, Anda akan diceritakan hal istimewa tentang Al-Qadhi Sang Pahlawan Pena.

Menurut Dr. Ali Muhammad Ash-Shalabi, “Tokoh ini menemani Shalahuddin Al-Ayyubi dalam semua ekspedisi militernya di wilayah Syam. Kemudian ia tinggal di Mesir untuk mengawasi administrasi keuangan dan bekerja mempersiapkan pasukan serta armada. Setelah itu ia kembali ke wilayah Syam bersama Shalahuddin dan tetap berada di sisinya hingga masa sakit terakhir Shalahuddin dan wafatnya.”

Edgar Hamas mengisahkan Al-Qadhi Sang Pahlawan Pena dengan sangat indah, setiap katanya penuh dengan inspirasi. Jihad Journalism. Kekuatan Pena. Satu dari sekian banyak tentara Allah yang menguatkan hamba-hamba-Nya.”

Baca Juga:  The Miracle of Prophet Uzair’s 100-Year Sleep

Pada kisah Al-Qadhi Sang Pahlawan Pena mengungkapkan untold  stories, untold lesson, bahkan untold perspective lho. Pada kisah ini disampaikan bahwa ada seorang ulama yang menjadi kepercayaan Shalahuddin.

Mengapa menjadi kepercayaan Shalahuddin? Pada buku Untold Muslim Legends dijelaskan karena kemampuan literasi, administrasi, dan kecerdasannya. Sosok ini bernama Al-Qadhi Fadhil.

Sosok ini begitu sangat istimewa sampai-sampai Shalahuddin berkata pada tentara-tentaranya yang berbaris rapi di pelataran Baitul Maqdis, Janganlah kalian mengira bahwa aku memimpin negeri-negeri ini dan membebaskan Al-Aqsha hanya karena pedang dan panah kalian, melainkan karena pena Qadhi Fadhil.”

Dr. Ali Ash Shalabi dalam tulisannya yang berjudul “Qadhi Al-Fadhil fi Ahd Shalahuddin” yang dirilis oleh International Union of Muslim Scholars menjelaskan kepada kita bahwa ada hal-hal yang bisa kita teladani dari Qadhi Al-Fadhil.

  1. Orang-orang baik tidak boleh abai pada urusan publik, amal sosial dan pemerintahan.
  2. Pentingnya keahlian dalam melaksanakan pekerjaan.
  3. Pentingnya superteam

Kata Kak Edgar Hamas, “Jika kita bukan Shalahuddinnya, mungkin kita adalah Qadhi Fadhil-nya.”

Adanya tulisan mengenai kisah Al-Qadhi Sang Pahlawan Pena ini semoga menyadarkan diri kita bahwa pembebasan Al-Aqsha bukanlah usaha satu orang saja. Ia adalah ikhtiar banyak orang, lengkap dengan segala potensi terbaiknya masing-masing.

The Ummah’s Barometer: “Jika penduduk Negeri Syam telah rusak maka tidak ada kebaikan pada kalian.” (HR. At-Tirmidzi).

Baca Juga:  Menilik Sejarah Masjid dan Makam Wali Perkasa Sebagai Bukti Penyebaran Islam di Tanah Purbalingga

Adanya tulisan ini semoga menjadi salah satu wasilah buat pulang dengan bahagia, Bring back Al-Aqsha in Our Heart, Liberate Al-Aqsha in Our Mind sebagaimana pesan dari Prof. Dr. Abd Fattah El-Awaisi “Liberation of Mind before Liberation of Land.”

Wallahu A’lam Bish Shawab [RAUDHATUL JANNAH]

Editor: Syukron Ma’mun

 

 

 

Related Posts

Latest Post