Kisah Singkat Utsman bin Affan: Pemimpin dengan Kesabaran yang Tinggi

Gambar ilustrasi sesorang yang berjalan di gurun pasir (freepik.com - almuhtada.org)

almuhtada.org – Utsman bin Affan bin Abul Aash adalah nama lengkap dari salah satu Khulafaur Rasyidin. Utsman bin Affan dilahirkan 5 tahun kemudian setelah Rasulullah lahir. Dengan Rasulullah nasabnya bertemu dari neneknya yang ketiga yaitu Abdi Manaf.

Utsman bin Afan memiliki akhlak yang mulia. Beliau ikut berjuang dalam semua peperangan dalam sejarah umat Islam ketika Rasulullah masih ada, kecuali perang Badar. Karena dalam perang Badar, beliau sedang merawat istrinya yang sakit yaitu Ruqayyah putri Rasulullah.

Beliau juga menyumbangkan banyak hartanya saat terjadi perang Tabuk Utsman bin Affan mempunyai gelar Dzun Nuraini atau orang yang mempunyai dua cahaya karena menikah dengan 2 putri Rasulullah yaitu Ruqayyah dan Ummu Kultsum.

Baca Juga:  Multikulturalisme dalam Perspektif Islam

Pembaiatan Utsman bin Affan

Setelah Umar bin Khatab wafat, berkumpullah 6 orang untuk bermusyawarah menentukan siapa yang akan menggantikan Umar bin Khatab. Setelah musyawarah berlangsung mereka setuju bahwa Utsman bin Affan yang paling cocok untuk menjadi Khalifah. Pendapat ini diikuti oleh banyak orang. Kemudian Utsman bin Affan pun dibaiat. Dalam pemerintahan Utsman bin Affan juga dilakukan pembukuan Al-Qur’an.

Terbunuhnya Utsman bin Affan

Utsman bin Affan memiliki sifat sabar, tulus, ikhlas dan selalu berkemauan baik. Oleh karena sifat beliau yang seperti ini, sebagian rakyat menuduh kepada Utsman bahwa pegawai-pegawai dalam pemerintahan Utsman bin Affan banyak yang curang dan zalim. Mereka pun meminta agar beliau mengganti dan memecat pegawai-pegawai itu, tetapi Utsman bin Affan tidak mengabulkan permintaan dari rakyatnya.

Akan tetapi rakyat itu tidak menyerah. Mereka menyebarkan fitnah mengenai keadaan pemerintahan Utsman yang dipimpin oleh Abdullah bin Saba’ yaitu orang Yahudi yang mengaku menganut agama Islam kepada rakyat Mesir dan Kufah.

Setelah itu pemberontak-pemberontak dari Mesir, Kufah dan Bashrah berangkat ke Madinah untuk meminta kepada Utsman bin Affan memecat pegawai-pegawainya atau mengundurkan diri dari jabatan khalifah. Akan tetapi, Utsman bin Affan menolaknya.

Oleh karena itu, pemberontak-pemberontak ini mengepung rumah Utsman bin Affan. Ada sebagian dari mereka yang memanjat dinding dan menikam Utsman bin Affan. Pada saat dibunuh, Utsman bin Affan sedang berpuasa dan membaca Alqur’an.

Peristiwa pembunuhan ini terjadi pada bulan Dzul-Hijjah tahun 35 Hijriyah dan beliau ketika itu genap 82 tahun. Masa Utsman bin Affan menjabat Khalifah 12 tahun. Terbunuhnya Utsman bin Affan menyebabkan orang-orang Islam terpecah-belah, banyak konflik dan bercerai-berai.

Itulah dia sedikit kisah singkat dari Utsman bin Affan. Semoga kita dapat meneladani sifat baik beliau di kemudian hari. [Rani Alfina Rohmah]

Editor: Syukron Ma’mun

Related Posts

Latest Post