Tips Bahagia di Zaman Now Sesuai dengan Ajaran Islam

Ilustrasi Orang yang Bahagia (freepik.com - almuhtada.org)

almuhtada.org – Bahagia merupakan cita-cita bagi semua orang. Namun, banyak di antara kita yang masih belum menemukan kebahagiaan di dunia.

Orang bahagia belum tentu orang yang memiliki harta. Bahagia tidak berbanding lurus dengan harta. Banyak orang yang memiliki harta ataupun kekayaan tetapi mereka tidak bahagia, mereka menderita.

“Orang yang memiliki pangkat adalah orang yang bahagia.” Ternyata, pernyataan tersebut juga belum tentu terjadi pada semua orang. Banyak para pejabat yang memiliki pangkat tinggi, namun mereka masih belum bisa menikmati hidupnya dengan baik, akhirnya mereka pun belum bahagia.

Baca Juga:  Islam sebagai Rahmatan Lil ‘Alamin: Agama penuh damai dan kasih sayang

Popularitas juga bukan merupakan sumber kebahagiaan. Seorang artis yang memiliki popularitas juga banyak yang melakukan bunuh diri. Mereka menganggap hidupnya tidak bahagia karena tidak bisa menikmati hidupnya secara leluasa.

Ternyata bahagia tidak menjadi syarat bagi orang terkenal orang kaya, orang pejabat, maupun artis dengan popularitas tinggi, tetapi syarat bahagia itu bisa dimiliki siapa saja jika kita sebagai umat muslim tunduk pada Allah. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan menjalani syariat sesuai ajaran Allah maka dia orang yang bahagia.

Dalam surat Al-An’am ayat 125, menjelaskan

فَمَنْ يُرِدِ اللّٰهُ اَنْ يَّهْدِيَهٗ يَشْرَحْ صَدْرَهٗ لِلْاِسْلَامِ ۚ وَمَنْ يُّرِدْ اَنْ يُّضِلَّهٗ يَجْعَلْ صَدْرَهٗ ضَيِّقًا حَرَجًا كَاَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَآءِ ۗ كَذٰلِكَ يَجْعَلُ اللّٰهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ**

Artinya: “Barang siapa yang dikehendaki Allah akan mendapat petunjuk, Dia akan melapangkan dadanya untuk (menerima) Islam. Dan barang siapa yang dikehendaki-Nya menjadi sesat, Dia menjadikan dadanya sempit lagi sesak, seakan-akan ia sedang mendaki ke langit. Demikianlah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.”

Baca Juga:  Ketahuilah! Begini Kronologi Perang Salib Kajian Philip K. Hitti (Periode III)

Ayat di atas menjelaskan bahwa hidayah adalah kehendak Allah. Orang yang Allah kehendaki mendapat petunjuk akan merasakan kelapangan hati untuk menerima sedangkan orang yang dibiarkan sesat akan merasa sempit dan sulit menerima kebenaran. Ini menggambarkan pentingnya iman dan hubungan hati dengan Allah dalam menerima petunjuk-Nya.

Hal ini mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati tidak terletak pada kenikmatan duniawi, tetapi pada kelapangan hati yang diberikan Allah kepada hamba-Nya yang beriman. Kebahagiaan ini muncul ketika seseorang menerima Islam sepenuh hati, mengikuti petunjuk Allah, dan merasa cukup dengan rahmat-Nya. Berikut merupakan cara-cara yang bisa dilakukan agar bahagia di zaman sekarang.

1. Selalu Ikhlas untuk Beribadah kepada Allah

Sebab utama orang itu bahagia jika mengantungkan hatinya kepada Allah. Tatkala dia beribadah dengan ikhlas kepada Allah. Hal ini karena Allah maha segalanya yang memberi kita rezeki, kenikmatan, dan kebahagiaan.

Salah satu caranya yaitu ikhlas dalam beribadah, insya Allah nantinya kebahagiaan itu akan datang. Ibadah merupakan kunci kita dalam meminta dan berhubungan kepada Allah. Jika kita meminta kebahagiaan maka kebahagiaan itu bisa datang.

Baca Juga:  Menemukan Pembebasan Diri dan Masyarakat Melalui Semangat Tauhid yang Menolak Politiesme dan Tirani

2. Ciptakan Surga di Rumah

Menciptakan surga di rumah. Kalimat ini mengisyaratkan agar rumah menjadi sumber kebahagiaan bagi orang di dalamnya. Bagaimana caranya agar kita bahagia ketika dirumah?

Caranya yakni dengan menjadikan rumah tempat beribadah, berzikir, dan bertemu keluarga. Perlunya untuk berzikir di rumah bersama keluarga yang menjadikan hidup akan menjadi bahagia, baik di dunia dan di akhirat.

3. Qanaah

Qanaah berarti merasa cukup dengan apa yang telah diberikan oleh Allah baik dalam hal rezeki, keadaan, maupun takdir. Bersikap qanaah bisa membuat bahagia. Cara yang bisa dilakukan yaitu dengan melihat hal sebelumnya yang udah pernah Allah berikan, maka kamu senantiasa akan merasa bersyukur atas nikmat yang telah diberikan.

4. Memperbanyak Istighfar

Istigfar merupakan kunci kebahagiaan. Semakin banyak istigfar yang kita lakukan maka akan menjadikan hati kita bahagia. Perbanyaklah melakukan istigfar agar hati menjadi tenang yang menjadikan sumber kebahagiaan.

Baca Juga:  Bagaimana Perhatian Rasulullah SAW Terhadap Generasi Muda? Yuk Cari Tahu!

5. Mudah memaafkan

Orang yang mudah memaafkan adalah orang yang bahagia. Mereka hanya mengingat kebaikan orang lain saja dengan melupakan kejahatannya. Hal ini menjadikan orang tersebut selalu berhusnudzon sehingga hatinya bersih dan dapat mendatangkan sumber kebahagiaan.

Jika kalian ingin bahagia yaitu dengan memaafkan orang dan mengampuni dosa orang tersebut dengan ikhlas.

6. Membantu orang lain

Membantu orang lain merupakan sumber kebahagiaan. Jika kalian memberikan kebahagiaan kepada orang lain maka akan ditambah kebahagiaan oleh Allah. Sesuatu yang dibagi makin bertambah yaitu kebahagiaan.

Cara-cara di atas merupakan cara yang bisa dilakukan untuk menciptakan kebahagiaan. Sesungguhnya kebahagiaan itu datang dari hati. semoga kita senantiasa menjadi orang bahagia. [Laila Amalia]

Baca Juga:  Menemukan Pembebasan Diri dan Masyarakat Melalui Semangat Tauhid yang Menolak Politiesme dan Tirani

Editor: Syukron Ma’mun

Related Posts

Latest Post