Iman di Ujung Jari: Tantangan Muslim di Era Digital

Ilustrasi penggunaan teknologi yang canggih di era digital (freepik.com – almuhtada.org).

almuhtada.org – Era digital saat ini telah membawa kehidupan manusia menuju perubahan yang sangat besar. Banyak hal kini dapat diperoleh manusia dengan mudah, cepat, dan instan.

Salah satunya adalah akses mengenai suatu informasi yang dapat diperoleh seseorang hanya dalam hitungan detik saja. Pemanfaatan teknologi ini tidak hanya dalam pekerjaan saja, sebagian aktivitas ibadah saat ini juga sudah memanfaatkan teknologi.

Namun, dibalik kemudahan tersebut, muncul tantangan-tantangan baru yang tidak mudah, terutama bagi seorang muslim agar keimanan tetap kokoh ketika godaan datang dari dunia digital.

Baca Juga:  Pentingnya Sinkronisasi Akal, Kebutuhan Jasmani, dan Naluri Alamiah

Sebagian besar orang yang tidak menyadari kalau iman mereka saat ini bisa terkikis pelan-pelan. Hal ini bukan karena mereka meninggalkan perintah-perintah agama secara terbuka, tetapi karena mereka yang terlalu sibuk dengan layar hingga melalaikan kewajiban utamanya.

Nah, apa saja si tantangan iman di era digital ini? Yuk kita bahas!

  1. Lalai karena Gadget

Gadget atau handphone yang hampir setiap orang memegangnya saat ini, sering menyebabkan sebagian orang menjadi kecanduan dan lupa waktu.

Beberapa orang masih sering menunda bahkan meninggalkan shalat karena mereka terlalu asyik menonton drama, scrolling media sosial atau bermain game. Mereka terlalu fokus dengan notifikasi HP yang dipegang hingga lupa akan notifikasi dari Allah.

Baca Juga:  Merefleksikan Cita-cita Besar dengan Sebuah Kisah Sejarah
  1. Riya’

Saat ini ada banyak sekali orang yang suka me-posting kebaikan di media sosial seperti sedekah, aktivitas dakwah, hingga ibadah mereka.

Mungkin niat awal mereka adalah baik, tetapi kalau tujuan akhirnya hanya mencari like dan pujian dari orang-orang maka itu bisa jadi riya’. Kebaikan-kebaikan yang mereka lakukan akan menjadi sia-sia karena niat mereka bukan lagi untuk Allah.

  1. Konten Negatif

Internet yang ada saat ini ibarat sebuah pasar, ada yang baik dan ada yang buruk. Sayangnya, konten-konten yang sering muncul saat ini adalah konten negatif, seperti gosip, perkelahian, ujaran kebencian, hingga hal-hal yang diharamkan untuk dilihat. Jika seseorang tidak kuat imannya, maka mereka akan condong ke hal-hal negatif.

  1. Krisis Identitas dan Akhlak

Di dunia maya, seseorang bisa membuat akun atau identitas palsu. Hal seperti ini tentu membuat sebagian orang merasa bebas karena identitasnya aslinya tidak diketahui.

Kebebasan ini menjadi sebuah bahaya jika sampai seorang Muslim lupa akan jati dirinya. Karena mereka bisa saja melakukan ujaran kebencian, perundungkan, dan menyebarkan fitnah dengan mudah tanpa merasa berdosa.

Baca Juga:  Kematian dalam Islam: Takdir Pasti dan Bekal yang Harus Disiapkan
  1. Gaya Hidup Hedonis

Melalui para selebriti, influencer atau iklan digital, banyak orang terdorong mengejar kemewahan dan gaya hidup berlebihan. Hal ini menimbulkan rasa iri, dengki, dan lupa bersyukur. Padahal Rasulullah SAW mengajarkan untuk melihat orang yang lebih rendah dalam urusan dunia, agar kita tetap bersyukur.

  1. Individualisme dan Kehilangan Ukhuwah

Meskipun seseorang mempunyai ratusan teman online, tapi banyak orang justru tetap merasa kesepian. Ukhuwah Islamiyah yang seharusnya dibangun dengan tatap muka jadi tergantikan oleh komentar singkat atau sekadar emoji.

Jadi, apa solusinya?

Sebenarnya, era digital ini tidak selalu tentang hal negatif atau keburukan. Semua itu tergantung bagaimana cara kita mengelola dan memanfaatkannya. Kalau kita gunakan dengan sebuah iman sebagai filter, teknologi yang canggih ini bisa jadi ladang pahala bagi kita, seperti belajar, berdakwah, atau sekedar mengingatkan orang lain. Oleh karena itu, jangan biarkan layar ini lebih menguasai kita daripada Allah. Gunakanlah untuk hal-hal positif agar iman kita tetap terjaga meskipun dunia digital ini penuh godaan. [Sahrul Mujab]

Related Posts

Latest Post