almuhtada.org – Terkadang mungkin kita pernah berpikir “Belum sedekah banyak, belum ikut pengajian, belum bantu siapa-siapa.”
Tapi temen-temen tau tidak? Agama Islam mengajarkan tidak semua kebaikan harus megah dan kelihatan orang lain. Justru banyak banget amalan yang kelihatannya remeh namun nilainya luar biasa di sisi Allah. Dan yang lebih keren lagi, hal sekecil itu pun itu tetap dicatat oleh malaikat
Rasulullah SAW pernah bersabda, “Jangan remehkan kebaikan sekecil apa pun, walau hanya dengan wajah berseri ketika bertemu saudaramu.”(HR. Muslim). Makna dari hadist tersebut berarti, senyum yang tulus ke orang lain bisa jadi amal yang bernilai. Nah gampang kan temen temen! Tidak harus butuh uang, tidak butuh tenaga besar, cukup senyum tulus dan niat ikhlas.
Contoh kebaikan lain seperti menyingkirkan sesuatu yang ada di jalan. Mungkin terlihat sepele ya? Tapi pada kenyataannya, Rasulullah menyebutkan bahwa salah satu cabang iman terendah adalah “menyingkirkan gangguan dari jalan.” (HR. Muslim). Coba bayangkan, jika temen temen hanya mungutin ranting, batu, atau plastik yang mengganggu jalan aja bisa bernilai ibadah. Allah Maha Baik, semua yang dilakukan sekecil apapun, asal niatnya baik akan dicatat sebagai pahala.
Contoh lainnya seperti dzikir diam-diam ketika sedang mengantre, atau beristighfar sambil menyapu rumah. Mungkin hal sekecil itu tidak ada yang mengetahui, namun Allah Maha Mengetahui. Bahkan dalam hadis disebutkan, “Dua kalimat yang ringan di lisan, berat di timbangan (amal), dan dicintai oleh Allah adalah kalimat Subhanallahi wa bihamdih, Subhanallahil ‘azhim.” (HR. Bukhari & Muslim).
Jadi, buat temen temen yang terkadang merasa belum berbuat banyak maka jangan berkecil hati. Allah Maha Melihat dan Maha Menghitung semua niat baik dan semua tindakan tulus meskipun kecil dan tidak kelihatan. Sebagai umatnya hanya butuh konsisten dan niat baik. Ingatlah, tidak perlu menjadi terkenal dan tidak perlu menunggu kaya. Mulailah dari yang kecil, namun konsisten untuk dilakukan.
Kalau menyadari betapa berharganya amal-amal kecil itu, mungkin tidak akan pernah merasa hari-harinya sia-sia. Justru, hari-hari kita bakal penuh makna walau hanya dengan hal-hal sederhana seperti bantu ibu di rumah, menyapa tetangga, menjawab salam orang, atau berbagi makanan ke teman. [Neha Puspita Arum]
Editor: Syukron Ma’mun