Almuhtada.org – Sering kali dalam kehidupan sehari-hari kita berinteraksi dengan orang-orang yang terlihat jarang berbicara. Mereka mungkin memiliki karakter yang lebih pendiam, introvert, atau mengalami kesulitan dalam berkomunikasi.
Sebagai umat Muslim yang baik, kita memiliki tanggung jawab untuk mendengarkan mereka dengan penuh kasih sayang. Mendengarkan mereka yang sering kali tidak didengar adalah tindakan mulia yang tercermin dalam ajaran agama islam.
Allah Swt. menciptakan manusia dengan berbagai sifat dan karakter. Ada orang yang memiliki kemampuan berbicara dengan lancar dan ekspresif, ada juga yang lebih memilih untuk menyimpan kata-kata mereka.
Namun, tidak boleh ada diskriminasi antara satu kelompok dengan yang lain. Islam mengajarkan kita untuk menjadi orang yang inklusif, di mana setiap individu dihargai dan didengar, terlepas dari bagaimana mereka dalam berbicara.
Kita tidak pernah tahu alasan mengapa seseorang itu terlihat jarang berbicara. Mungkin saja, ketika berbicara mereka merasa tidak didengar, kurang diperhatikan atau bahkan sering direndahkan pendapatnya. Kejadian yang berulang tersebut dapat mempengaruhi mental mereka.
Mereka akan merasa kurang percaya diri jika berbicara di depan umum, bahkan bisa terbata-bata atau kurang jelas dalam menyampaikan sesuatu. Maka dari itu, sepantasnya kita mulai lebih perhatian dengan orang-orang di sekeliling kita.
Ketika kita memberikan kesempatan kepada mereka untuk berbicara, kita telah memenuhi hak mereka sebagai manusia yang memiliki nilai dan martabat. Mendengarkan berarti memberikan perhatian yang sama kepada semua individu.
Mendengarkan berarti meyakinkan mereka bahwa semua orang berhak untuk mengeluarkan pendapatnya. Mendengarkan juga berarti melatih mereka untuk percaya diri.
Mendengarkan mereka yang sering kali tidak didengar juga mencerminkan kasih sayang yang diajarkan dalam Islam. Rasulullah Saw. merupakan teladan yang sempurna dalam memberikan perhatian, mendengarkan, dan memahami orang-orang di sekitarnya.
Beliau selalu memperhatikan orang-orang yang sering tidak didengar, seperti anak-anak, wanita, dan orang-orang yang lemah dalam masyarakat. Beliau mengajarkan kepada umatnya untuk memberikan perhatian yang penuh kasih sayang kepada semua anggota masyarakat.
Mendengarkan mereka yang sering kali tidak didengar dapat memberikan ruang bagi mereka untuk berkembang dan berkontribusi.
Setiap individu memiliki potensi dan keunikan yang perlu diakui dan didorong. Dalam mendengarkan mereka, mungkin saja kita dapat menemukan gagasan-gagasan baru, wawasan yang berbeda, dan solusi yang kreatif untuk masalah yang dihadapi.
Mendengarkan mereka yang terlihat jarang bicara menuntut kesabaran dari kita. Mereka mungkin membutuhkan waktu lebih banyak untuk merasa nyaman dan percaya diri dalam berbicara. Untuk itu, kita tetap harus memberikan dorongan bagi mereka untuk berpartisipasi dalam percakapan. [] Assyahla Hafidzah Qur’ani
Editor : Moh. Aminudin