Almuhtada.org – Tidak terasa, Ramadhan telah kita lalui hampir setengah bulan. Kira-kira apakah kita sudah maksimal dalam memanfaatkan bulan yang penuh akan kemuliaan ini?
Yuk kita muhasabah bersama, mari kita flashback atas apa yang telah kita lalui selama Ramadhan ini. Apakah ibadah kita meningkat? Atau mungkin saja stuck.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ أَدْرَكَ عِنْدَهُ أَبَوَاهُ الْكِبَرَ فَلَمْ يُدْخِلَاهُ الْجَنَّةَ
Artinya : “Nabi bersabda: Celakalah seseorang, aku disebut-sebut di depannya dan ia tidak mengucapkan shalawat kepadaku. dan celakalah seseorang, Bulan Ramadhan menemuinya kemudian keluar sebelum ia mendapatkan ampunan, dan celakalah seseorang yang kedua orang tuanya berusia lanjut namun kedua orangtuanya tidak dapat memasukkannya ke dalam Surga (karena kebaktiannya).” (HR. Tirmidzi).
Ramadhan adalah bulan yang penuh keistimewaan, yang mana salah satunya adalah sebagai sarana untuk menebus dosa-dosa di masa lampau dengan melakukan berbagai amalan Ibadah karena sesungguhnya ampunan Allah amatlah luas.
Sebagaimana hadits dari Abu Hurairah RA Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa puasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala diampuni baginya dosa-dosa masa lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Mungkin kita sudah biasa menyaksikan antusiasme orang-orang ketika bulan Ramadhan hanya terlihat ketika awal hingga beberapa hari setelahnya saja.
Tak jarang saat hampir setengah Ramadhan telah dilalui, nampaknya semangat yang tadinya membara dalam berlomba-lomba untuk meningkatkan ibadah kini mulai meredup.
Kita bisa melihat fenomena ini secara nyata pada saat tarawih, shaf yang sebelumnya penuh bahkan nyaris melebihi kapasitas masjid kini mulai lenggang.
Ada apa ini? Padahal ada tiga hal besar yang Allah janjikan untuk umat muslim saat Ramadhan tiba, yaitu ampunan, rahmat, dan balasan surga. Rasulullah pernah bersabda,
أَوَّلُ شَهْرِ رَمَضَانَ رَحْمَةٌ، وأَوْسَطُهُ مَغْفِرَةٌ، وَآخِرَهُ عِتْقٌ مِنَ النَّارِ
Artinya, “Awal bulan Ramadhan adalah rahmat, pertengahannya ampunan, dan akhirnya pembebasan dari api neraka” (Ibnu Khuzaimah).
Dalam hadits tersebut telah jelas bahwa pada 10 hari kedua setelah Ramadhan adalah momen di mana Allah mengampuni segala dosa dan kesalahan hamba-hamba-Nya.
Namun perlu diingat bahwa ampunan Allah hanya akan diperoleh jika kita menjalani Ramadhan dengan penuh keimanan, lantas bagaimana ciri orang yang menjalani Ramadhan dengan keimanan?
Yakni mereka menyadari betul bahwa Ramadhan adalah kesempatan terbaik untuk memperbaiki diri dengan selalu bermuhasabah dan berusaha maksimal.
Hal itu akan menjadikan dia sebagai hamba yang bertaqwa, dan orang-orang yang bertaqwa dengan sebenar-benarnya taqwa akan selalu Istiqomah dalam memaksimalkan ibadah dari awal hingga akhir Ramadhan bahkan luar biasanya ketika Ramadhan telah usai ia tetap beribadah seperti pada saat bulan Ramadhan.
Teman-teman yang luar biasa, yuk mumpung Ramadhan belum berakhir, kita tata kembali niat dan semangat kita.
Jangan sampai kendor bahkan lalai, ingatlah kembali bahwa belum tentu Ramadhan tahun depan kita dapat berjumpa kembali, karena tidak ada yang tahu sampai kapan batas hayat kita, bisa jadi ini adalah Ramadhan terkahir, untuk itu jangan sampai sia-siakan kesempatan ini. [] Hanum Salsabila
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah