Almuhtada.org – Pernahkah Anda berpikir tentang hubungan uang dan waktu, hubungan agama dan uang, bahkan hubungan ketiganya?
Seringkali bermunculan perspektif yang mengatakan bahwa uang adalah segalanya, waktu tidak bisa dibeli, sedangkan agama itu sangat penting.
Perspektif ini tentu sangat benar, namun perlu digarisbawahai bahwa uang yang dikatakan segalanya adalah ketika uang itu keberadaannya dimanfaatkaan untuk menjalankan aktivitas yang baik.
Pikirkan sejenak bahwa kita butuh uang untuk belajar agama, kita butuh uang untuk membeli pakaian yang menutup aurat, kita butuh uang untuk bersedekah, kita butuh uang untuk bahagia. Kerap kali hidup ini akan selalu butuh uang sehingga tidak salah jika uang dianggap segalanya.
Namun, dibalik adanya uang terdapat hal yang sangat berharga daripada uang. Dia adalah waktu. Bahkan ada yang mengatakan bahwa time is money.
Waktu selama kita hidup diibaratkan sebagai uang. Ketika kita mampu menggunakan waktu dengan baik, maka kondisi keuangan kita juga dikatakan baik.
Seseorang yang memanfaatkan waktu dengan baik, maka ia akan menjalankan segala aktivitas yang bisa menghasilkan. Entah itu bekerja, belajar, dan sebagainya. Tanpa adanya waktu, maka kita akan kehilangan segalanya.
Lalu bagaimana dalam perspektif islam?
Islam memandang bahwa waktu hidup kita sangat singkat. Semakin kita mampu menggunakan waktu dengan baik, maka semakin bermakna hidup kita.
Sedangkan semakin banyak uang yang kita miliki, belum tentu semakin banyak perbuatan baik kita. Sebab setiap orang memiliki prinsip hidup masing-masing yang tentunya dalam islam berpegangan dalam al-Qur’an.
Allah mengajarkan kepada kita untuk senantiasa menggunakan waktu dengan berbuat kebaikan, sebab ketika kita lalai maka kita tergolong orang yang merugi.
Dalam islam waktu sangat berbeda dengan konsep time is money. Berikut ini penjelasannya:
- Waktu adalah nikmat yang paling utama
Bagi seorang muslim waktu adalah nikmat terbesar yang merupakan rezeki yang Allah berikan kepada kita dan kesempatan berbuat kebaikan.
Seorang ulama mengatakan bahwa waktu adalah umur kehidupan. Setiap waktu yang berlalu membuat umur kita berkurang. Karenanya, kita harus mampu memanfaatkannya dengan baik.
Waktu senggang adalah kesempatan untuk diisi dengan kebaikan sebagai Tabungan amal di akhirat kelak.
- Uang dan nilai waktu
Ekonomi islam memandang bahwa nilai waktu dan uang tidaklah sama dengan konsep ekonomi konvensional. Uang hanya dipakai sebagai alat tukar perdagangan.
Sedangkan waktu memiliki nilai ekonomi tergantung pada cara penggunaannya.
- Konsep nilai waktu dalam ekonomi islam
Konsep nilai waktu menganggap bahwa uang lebih bernilai di masa depan, sedangkan islam melarang hal demikian.
Oleh karena itu, kita harus mempertimbangkan nilai waktu dalam setiap transaksi yang dilakukan.
Sudah sepatutnya sebagai seorang muslim mampu memegang prinsip terhadap waktu dan uang.
Menggunakan uang dengan bijak, akan memberikan dampak yang luar biasa. Memanfaatkan waktu dengan bijak membuat kita lebih memahami arti waktu yang sebenanrnya.
Mungkin manfaat yang kita rasakan tidak datang sekarang, tetapi percayalah hal itu akan berbuah di masa mendatang.
Jadi mulai dari sekarang jangan ragu berbuat kebaikan, agama islam sangatlah mulia bagi siapa saja yang mau mempelajarinya. [] Eka Diyanti
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah