Almuhtada.org – Setelah Nabi Muhammad Saw. diangkat menjadi nabi dan rasul pada usianya yang ke-40, beliau berusaha mendakwahkan dan menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat saat itu.
Dan jika dilihat dari cara berdakwahnya, Nabi Muhammad Saw. pernah melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi, terang-terangan secara lisan, dan juga terang-terangan dengan tindakan.
Saat Nabi Muhammad Saw. masih mendakwahkan agama Islam di Makkah beliau awalnya melakukannya secara sembunyi-sembunyi dan kemudian dilanjut dengan melakukannya secara terang-terangan dengan hanya menggunakan lisan.
Hal ini karena masih sedikitnya pengikut beliau dan banyaknya tekanan dan ancaman dari kaum Quraisy Makkah. Dan hal itu pula yang menyebabkan Rasulullah dan umat muslim hijrah dari Makkah ke Yatsrib (yang nantinya akan dinamai Madinah).
Setelah hijrahnya Nabi dan umatnya ke Madinah (Yatsrib), barulah Nabi Muhammad melakukan dakwah secara lebih masif.
Di saat Nabi Muhammad Saw. memimpin di Madinah inilah mulai banyak terjadi peperangan. Peperangan melawan kaum Quraisy Makkah, Yahudi, dan pihak-pihak lain yang merasa khawatir dengan perkembangan Islam yang semakin pesat.
Kemudian, setelah wafatnya Nabi Muhammad Saw., para Khulafaur Rasyidin juga masih melakukan perjuangannya untuk meluaskan ajaran dan wilayah Islam bahkan sampai keluar Jazirah Arab.
Setelah berakhirnya masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin, dimulailah masa kedinastian dalam islam. Pada masa ini pun masih kerap dilakukan perluasan ajaran dan wilayah Islam.
Dalam usaha untuk meluaskan ajaran dan wilayah Islam, tidak semuanya berjalan dengan mulus. Ada banyak tolakan, tantangan, dan tindakan yang dilakukan untuk menjatuhkan dan menghancurkan negara Islam.
Namun, negara Islam masih teguh dan meneruskan penyebaran ajaran Islam. Bahkan, dalam sejarah pernah terjadi pertempuran antara negera Islam dengan kekaisaran yang masyhur dan besar kala itu, seperti Kekaisaran Persia dan juga Kekaisaran Bizantium (Romawi Timur).
Dengan narasi tadi, kita bisa melihat dan membayangkan bahwa banyak pertempuran dan pertumpahan darah yang terjadi dalam usaha penyebaran agama Islam.
Peperangan yang pernah terjadi dalam sejarah Islam meliputi :
- Perang Badar (17 Ramadhan 2 H / 17 Maret 624 M)
- Perang Uhud (7 Syawwal 3 H / 22 Maret 625 M)
- Perang Khandaq (Syawwal 5 H / 627 M)
- Perang Khaibar (7 H/628 M)
- Perang Mu’tah (8 H/629 M)
- Fathu Makkah (8 H/630 M)
- Perang Tabuk (9 H/630 M)
- Perang Yarmuk (636 M)
- Penaklukan Andalusia (711 M)
- Perang Salib (Abad 11 – 13 M)
Di atas adalah beberapa peperangan besar yang terjadi di sejarah Islam. Yang perlu diketahui adalah bahwa yang disebutkan penulis hanya 10 dari banyak pertempuran/peperangan yang pernah terjadi. Bahkan, diantara peperangan yang tidak disebutkan, ada perang yang dilakukan oleh beberapa puluh orang pasukan muslim.
Penulis hanya menyebutkan 10 peperangan besar yang pernah terjadi, yang peperangan itu terjadi di berbagai masa (ada juga yang terjadi di masa Nabi Muhammad Saw.), dan akan dijelaskan secara lebih lengkap pada tulisan selanjutnya.
Tulisan ini hanya bertujuan sebagai pengantar yang dibuat penulis sebagai persiapan sebelum penulis membahas secara lebih mendalam mengenai 10 peperangan di atas. [] Abian Hilmi Hidayat
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah
