Dalam Al-Qur’an Surah Al-Fil ayat 1-5 diceritakan tentang usaha pengancuran Ka’bah oleh pasukan gajah yang dipimpin oleh Abrahah. Kisah tersebut memberikan pelajaran kepada kita tentang akibat dari sombong dan melawan kekuasaan Allah.
Peristiwa kedatangan pasukan gajah di Kota Mekkah untuk menghancurkan Ka’bah terjadi pada tahun 571 masehi yang saat itu bertepatan dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Kota Mekkah letaknya sangat strategis berada di jalur perdagangan dihijjaz. Ka’bah yang ada di Mekkah setiap harinya banyak didatangi pengunjung dari berbagai wilayah.
Hal itu membuat Gubernur Yaman yang bernama Abrahah merasa iri. Ia berpikir bagaimana agar kota San Ah yang menjadi tempatnya mempinpin bisa menyainginya.
Abrahah awalnya membangun sebuha gereja yang megah bernama Al-Qullais. Ia berpikir gereja itu akan dapat menarik banyak kunjungan. Namun nyatanya Ka’bah yang ada di kota Mekkah tetap menjadi primadona.
“Wahai pengawal bagaimana perkembangan kota sang askara sekarang setelah dibangun gereja all close,apakah lebih ramai dari kota Makkah?” Ucap raja abrahah
Maaf tuan-ku walaupun telah membangun gereja yang megah orang-orang tetap kunjungi Ka’bah?”ucap salah seorang prajurit Abrahah ” baiklah kalau begitu kita akan hancurkan Ka’bah,besok kita berangkat ke kota Makkah’’ ucap abrahah
Keesokan harinya abraha bersama para prajurit bersiap untuk menyerang Ka’bah mereka menggunakan gajah untuk mengangkut segala peralatan perangnya sesampainya di perbatasan makkah pasukan Abraham melakukan aksi perampasan, mereka mereka merampas benda dan hewan peliharaan penduduk Makkah termasuk unta, Abdul Muthalib.
Abdul munthalib adalah kakek nabi Muhammad sekaligus orang yang diberi kepercayaan sebagai juru kunci dan menjaga Ka’bah.
‘’wahai saudaraku Abdul Muthalib ada ya hal buruk yang ingin kusampaikan kepadamu wahai saudaraku ‘’ ucap salah satu penduduk kota Makkah
‘’ada apa wahai saudaraku’’ ucap abdul munthalib.
dengan nafas ter-enga’’ salah satu penduduk kota Makkah ini mengatakan bahwa ada seorang bernama Abrah ia datang dari Yaman bersama bala pasukan tentaranya yang sangat besar dengan mengendarai gajah dan merampas harta serta hewan peliharaan unta, termasuk milikmu
mendengar hal ini Abdul Muthalib bergegas menuju tempat abrahah dan pasukannya untuk menanyakan kebenaran kabar itu
‘’ wahai Abdullah apa tujuan Tuan datang kemari dengan membawa pasukan yang besar’’ ucap abdul munthalib
aku datang kesini untuk menghancurkan Ka’bah, Ka’bah telah membuat orang-orang tidak mau mengunjungi kotaku di sana padahal kami telah membangun gereja yang sangat megah dan lebih indah dari Ka’bah lalu apa maksud kedatanganmu kemari wahai kakek kakek tua ‘’ ucap abrahah’’
Saya minta tuan mengembalikan 200 unta-untah saya ‘’ucap abdul munthalib’’
jadi kamu tidak berniat untuk menghalangiku Menghancurkan Ka’bah, wahai kakek tua? ‘’ucap abrahah’’
Saya hanya memiliki unta sedangkan Ka’bah bukan kepunyaan saya ada Tuhan yang menjaganya ‘’ucap abdul munthalib’’
baiklah aku akan mengembalikan unta-untamu, sekarang pergilah wahai kakak tua jangan menghalangi aku dan pasukanku ! ‘’ucap abrahah’’
Abdul Muthalib kembali,kedatangannya sudah ditunggu oleh para penduduk .
Abdul Muthalib menceritakan tujuan abrahah datang ke kota Mekah tidak lain adalah untuk menghancurkan Ka’bah.
lalu sekarang apa yang harus kita lakukan wahai Abdul Muthalib? ‘’ucap salah seorang penduduk kota makkah’’
sementara ini kita Mengungsi ke daerah perbukitan,sampai keadaan kota Makkah aman kembali ‘’ucap abdul munthalib’’
abdul munthalib dan para penduduk mengosongkan kota Makkah,mereka mengungsi kedaerah perbukittn di sekitar kota Mekah untuk berlindung dari serangan pasukan bergajah.
wahai prajurit sekarang adalah waktu yang tepat untuk menyerang ka’bah,maju dan seranggg! ‘’ucap abrahah’’
namun gajah-gajah itu tidak mau bergerak,dan duduk seakan kakinya terikat.
Mengapa gajahnyatidak mau berjalan,wahai prajurit cepat pukul gajah-gajah ini agar mau bergerak ‘’ucap abrahah’’
Kemudian para prajurit memukul gajah-gajah itu berkali-kali dengan harapan agar mau berdiri,namun usaha mereka sia-sia
Wahai tuan,lihatlah keatas langit,apakah itu? ‘’ucap prajurit abrahah’’
Dari arah langit tiba-tiba datang sekawanan bururng ababil yang membawa batu-batu panas,seperti yang disebutkan dalam surat al-fil ayat tiga sampai empat.
وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ
Artinya: “dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong”
تَرْمِيهِم بِحِجَارَةٍ مِّن سِجِّيلٍ
Artinya: “yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar”
Abrahah dan para prajuritnya berlarian meninggalkan ka’bah,hanya beberapa langkah mereka bergerak,tubuh mereka kepanasan dan sendi-sendi mereka terlepas terkena serangan burung ababil.
Akhirnya satu per satu prajurit meninggal. Karena tidak kuat menahan rasa panas dari batu yang dilemparkan oleh burung ababil,termasuk abrahah sang pemimpin pasukan gajah. [] Juliana Stefani Usaini
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah