Almuhtada.org – Islam menganjurkan umatnya untuk menjaga tali silaturrahmi antar sesama umat muslim. Salah satu caranya adalah dengan berkunjung atau bertamu.
Bertamu bukan hanya sekedar untuk menjaga tali silaturrahmi saja, akan tetapi juga bisa lebih mempererat rasa saling memiliki antar sesama. Namun, dalam islam bertamu juga diatur tata caranya atau biasa disebut sebagai adab.
Islam mengatur hal ini agar dalam menjalin hubungan silaturrahmi umat islam tetap menghormati satu sama lain bahkan umat lain sekalipun. Sehingga saling merasa nyaman ketika menjalin hubungan silaturrahmi dan dapat lebih mempererat hubungan baik antar tuan rumah dan tamu.
Berikut ini adalah adab-adab bertamu dalam islam.
- Mengucapkan Salam
“Assalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh” merupakan kalimat salam dalam islam. Bukan hanya sekedar kalimat salam, namun juga sebagai do’a. Tidak hanya ketika bertamu, mengucapkan salam juga disunnahkan ketika sedang berjumpa dengan seseorang disuatu tempat, membuka obrolan baik secara langsung “face to face” maupun melalui chat, dan masih banyak lagi kegiatan yang disunnahkan untuk mengucapkan salam sebelumnya.
Dalam bertamu disunnahkan mengucapkan salam sebanyak 3 kali. Jika sudah tiga kali mengucapkan salam namun tidak ada respon dari tuan rumah, maka pulanglah. Hal ini sesuai dengan Hadist Rasulullah SAW.
Dari Abu Musa Al-Asy’ari radiyallahu ‘anhu, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda, “Minta izin masuk rumah itu tiga kali, jika diizinkan untuk kamu (masuklah) dan jika tidak maka pulanglah!” (HR. Bukhari dan Muslim)
- Minta Izin Masuk
Jika setelah mengucapkan salam dan tuan rumah menjawab salam tersebut maka minta izin untuk memasuki rumah. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Q.S An-Nur ayat 27, yang artinya, “Hai orang -orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukanrumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.”
- Mengetuk pintu dengan pelan
Hal yang wajar jika mengetuk pintu rumah sembari mengucapkan salam kepada tuan rumah. Namun, banyak orang tidak memperhatikan adab dalam mengetuk pintu tuan rumah.
Ketuklah pintu tersebut dengan lembut yang sekiranya jika berbunyi, dapat terdengar oleh tuan rumah dan bunyinya tidak mengganggu tuan rumah ataupun tetangga disekitarnya.
Hal ini dijelaskan dalam salah satu Riwayat, yang artinya “Kami di masa Nabi Muhammad SAW mengetuk pintu dengan kuku – kuku.” (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrad bab Mengetuk Pintu)
- Tidak Menghadapkan Wajah ke depan pintu
Banyak yang tidak mengetahui akan adab bertamu satu ini, namun adab ini sangat penting untuk dilakukan. Jika seseorang bertamu dan mengetuk pintu lalu wajahnya dihadapkan dekat secara langsung dengan pintu ditakutkan jika tuan rumah membuka pintu dan langsung saling berhadapan wajahnya maka tuan rumah bisa salah kaprah dengan maksud tujuan tamu tersebut bukan untuk bertamu secara baik – baik namun seperti menantang tuan rumah.
“Rasulullah SAW apabila mendatangi suatu kaum, beliau tidak menghadapkan wajahnya di depan pintu, tetapi berada disebalah kanan atau kirinya dan mengucapkan assalamu’alaikum… assalamua’alaikum…” (HR. Abu Daud)
- Tidak mengintip
Hal ini sering diabaikan terlebih lagi ketika tamu sudah mengetuk pintu dan mengucapkan salam berkali – kali namun tidak ada respon dari tuan rumah, kebanyakan tamu akan mengintip melalui jendela ataupun celah lubang angin.
Rasulullah SAW memberikan ancaman kepada para pengintip. Rasulullah SAW bersabda, “Andaikan ada orang melihatmu di rumah tanpa izin, engkau melepmarnya dengan batu kecil lalu kamu cungkil matanya, maka tidak ada dosa bagimu.” (HRP. Bukhari)
- Jika disuruh pulang, maka pulang.
“Jika kamu tidak menemui seorang pun di dalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan jika dikatakan kepadamu: ‘Kembali (saja)lah,’ maka hendaklah kamu kembali. Itu bersih bagimu dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. An-Nur : 28). [] Aulia Cassanova
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah