Jangan Membunuh Dirimu Sendiri! Ketahuilah Bagaimana Islam Memandangnya

Bunuh Diri
Gambar ilustrasi pandangan islam tentang bunuh diri (Freepik.com - Almuhtada.org)

Almuhtada.org – Beberapa waktu lalu, masyarakat dikagetkan dengan kasus bunuh diri yang dilakukan mahasiswa dengan meninggalkan surat wasiat. Kita tidak pernah tahu alasan apa yang menyebabkan korban memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.

Bunuh diri sendiri adalah seseorang yang sengaja mengakhiri hidupnya sendiri. Biasanya diakibatkan oleh berbagai faktor seperti masalah kesehatan mental, tekanan emosional, dan keputusan pribadi.

Perbuatan bunuh diri sangat dilarang oleh agama dan akan menimbulkan penderitaan bagi keluarga yang ditinggalkan.

Banyak konten kreator di TikTok yang membahas kasus ini. Sebagai platform media sosial yang sangat populer di kalangan semua usia, terutama remaja, konten yang membahas berita bunuh diri mendapat banyak perhatian, terlihat dari jumlah komentar yang banyak.

Komentar-komentar tersebut sangat beragam, ada yang berempati dan menyayangkan keputusan korban, tapi sejumlah pengguna TikTok lainnya juga berkomentar bila dirinya sudah tidak kuat menjalani hidup dan ingin mengikuti perilaku korban bunuh diri itu, namun mereka belum berani.

Padahal apapun alasannya, seharusnya perbuatan tersebut jangan menjadi sebuah inspirasi, justru masyarakat harus lebih memperhatikan orang lain yang ada di sekitarnya.

Ada satu komentar nyeleneh tetapi benar “Jangan pulang sendiri nantii nyasar, nunggu dijemput aja”. Komentar tersebut memberikan arti bahwasannya kita tidak perlu bunuh diri, karena setiap manusia memiliki waktu ajalnya masing-masing, yang bisa dijemput kapan saja.

Baca Juga:  Bagaimana Islam di Mesir Mengalami Modernisasi

Lalu bagaimana pandangan Islam tentang bunuh diri?

Islam melarang penghilangan nyawa baik melalui pembunuhan terhadap orang lain, maupun diri sendiri.

Dalil tentang bunuh diri tercantum dalam surat An Nisa ayat 29,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَأْكُلُوٓا۟ أَمْوَٰلَكُم بَيْنَكُم بِٱلْبَٰطِلِ إِلَّآ أَن تَكُونَ تِجَٰرَةً عَن تَرَاضٍ مِّنكُمْ ۚ وَلَا تَقْتُلُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”

Ayat lain tentang bunuh diri terdapat dalam Al Baqarah ayat 195,

وَأَنفِقُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَلَا تُلْقُوا۟ بِأَيْدِيكُمْ إِلَى ٱلتَّهْلُكَةِ ۛ وَأَحْسِنُوٓا۟ ۛ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ

Artinya: “Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”

Dengan memahami pandangan Islam tentang bunuh diri, semoga kita semua bisa mengambil hikmah di dalamnya. Bahwa semata-mata larangan Allah ini merupakan bentuk kasih sayang-Nya kepada hamba-Nya.

Sebagai refleksi dari ajaran agama, sebuah kutipan bijak mengatakan, “Masalah datang hanya untuk sementara, tetapi hidup adalah anugerah yang abadi. Jangan bunuh diri, temui tantangan dengan keberanian dan keteguhan hati, karena setiap detik kehidupan adalah suatu berkah.” [] Tia Rosalita

Baca Juga:  Bagian Dua: Mengenal Pejuang Islam Masa Khilafah Utsmaniyah yang Identitasnya Kebarat-Baratan

Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah

Related Posts

Latest Post