Peringati Maulid Nabi Muhammad, Griya Qur’an Hidayatul Muhtadin Gelar Pawai

Maulid Nabi
Kegiatan Maulid Nabi Griya Qur'an Hidayatul Muhtadin (Dok. Pribadi - Almuhtada.org)

Almuhtada.org – Griya Qur’an Hidayatul Muhtadin menyelengarakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Minggu (8/10).

Kegiatan ini mengambil tema “Hikmah Maulid dan Mencintai Rasulullah SAW  dengan Berakhlak Mulia”. Sejak pukul 7 pagi para jamaah yang terdiri dari santri, orang tua, dan warga sekitar telah berkumpul di halaman depan GQ Hidaatul Muhtadin di Tamanbaru, Banyuwangi  itu.

Peringatan Maulid 1445 Hijriah ini berlangsung dengan lancar dan dimulai dengan Pawai bersama para santri dan wali santri serta Ustadz dan ustadzah Griya Qur’an Hidayatul Muhtadi.

Kemudian dilanjutkan dengan membaca Mahalul Qiyam bersama para Jama’ah dan dilanjutkan acara yang menampilkan berbagai kreativitas dan keterampilan santri GQ Hidayatul Muhtadin. Di  antaranya Tilawah, tahfiz, dan Hadrah santri yang melantunkan sirah Nabawiyah.

Setelah itu masuk pada acara inti yaitu Tausiyah Maulid yang disampaikan oleh Ustadz Syahrinal, SH. (Al Hafidz) dari Kota Bireun Nanggroe Aceh Darussalam yang menyampaikan pentingnya Mencintai Rasulullah dan meneladani akhlak beliau untuk di implemetasikan dalam kehidupan sehari-hari.

“memperingati maulid memiliki arti bersyukur kepada Allah atas nikmat yang sangat luar biasa bagi manusia dan alam semesta, yakni kelahiran Nabi Muhammad saw, nabi pembawa risalah terakhir, pembawa rahmat dan pemberi syafa’at. Tidak ada nikmat yang lebih agung ketimbang kelahiran beliau di dunia dan memperingatinya merupakan amalan yang berdasar pada hadits sahih dan bernilai pahala. Oleh sebab itu dalam peringatan maulid agar mengerjakan hal-hal yang dapat difahami sebagai rasa syukur kepada Allah dengan tilawah, memberi makan, bersedekah, memuji, menyanjung dengann kisah-kisah keteladanan Nabi Muhammad yang dapat menggerakkan hati untuk terus berbuat kebaikan dan beramal yang berorientasi akhirat,” katanya.

Baca Juga:  Keistimewaan Malam Lailatul Qadar: Menyongsong Berkah Seribu Bulan

Lebih lanjut, alumni Program Kaderisasi Ulama Pondok Pesantren Darussalam Gontor yang sudah hafal 30 Juz Al Qur’an ini menekankan, pentingnya sinergi antara Orangtua/wali santri dan Lembaga Pendidikan Tahfidzul Qur’an untuk membuat anak berhasil menjadi ahlul Qur’an.

“Tanggung jawab pendidikan tidak hanya di pundak para Ustadz dan ustadzah, tapi perlu sinergi dan kolaborasi serta dukungan penuh dari para orang tua mengingat waktu terbanyak anak adalah bersama keluarga,” tutupnya.

Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah

Related Posts

Latest Post