Dok. Pribadi
Telah terselenggara acara Muhadloroh Pesantren Riset Al-Muhtada pada hari Sabtu, 19 Agustus 2023. Muhadloroh merupakan salah satu program kerja dari Kementerian Bahasa Pesantren Riset Al-Muhtada yang berupa kegiatan perlombaan dalam bidang bahasa, khususnya Bahasa Inggris dan Bahasa Arab. Program kerja Muhadloroh memiliki tujuan untuk memfasilitasi mahasantri dalam menyalurkan minat dan bakat, khususnya dalam bidang bahasa. Terdapat dua kategori perlombaan dalam acara Muhadloroh kali ini yaitu lomba kultum atau pidato dan lomba baca puisi. Masing-masing perlombaan harus menggunakan Bahasa Arab atau Bahasa Inggris. Perlombaan wajib diikuti oleh setiap kelompok yang sudah ditentukan oleh panitia.
Acara berlangsung pada malam hari pukul 18.30 sampai dengan 21.50 WIB bertempat di Aula Asrama Putri Pesantren Riset Al-Muhtada. Jalannya acara dipandu oleh MC Muhammad Akiyasul Azkiya bersama Tia Rosalita dengan menggunakan Bahasa Inggris. Dua sambutan mengawali jalannya acara inti pada malam hari itu. Sambutan pertama disampaikan oleh Khikmatul Laili Desiyani selaku Menteri Kementerian Bahasa Pesantren Riset Al-Muhtada. Laili berharap bahwa melalui kegiatan perlombaan yang diselenggarakan, mahasantri tidak hanya menjadikannya sebagai kompetisi untuk merebutkan juara. Akan tetapi, juga menjadikan kegiatan perlombaan ini sebagai ajang untuk belajar, melatih rasa percaya diri, serta menjadikan wadah untuk menggali minat dan bakat terpendam yang mungkin dimiliki oleh mahasantri.
Sambutan kedua disampaikan oleh Muhammad Fattahul ‘Alim selaku Presiden Mahasantri Pesantren Riset Al-Muhtada. Fattahul menyampaikan bahwasannya acara Muhadloroh ini merupakan kesempatan bagi mahasantri untuk mengembangkan minat, bakat, dan ilmunya, khususnya ilmu bahasa dan seni. Fattahul menekankan pentingnya mahasantri menempuh ilmu melalui hadits yang berbunyi :
مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللّٰهِ لَهُ طَرِيْقًا اِلَى الْجَنَّة
“Barang siapa yang menempuh jalan untuk menimba ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (H.R. Muslim)
Ilmu itu tidak untuk disimpan tetapi untuk diamalkan kepada sesama. Baik itu ilmu berpuisi, kultum, maupun desain kaligrafi. Demikian itu dilakukan agar ilmu yang dimiliki mahasantri dapat bermanfaat dan menjadi amal jariyah. Ucapan terima kasih juga Fattahul sampaikan kepada Kementerian Bahasa yang telah menyelenggarakan acara Muhadloroh ini. Tentunya disampaikan pula harapan agar acara berjalan dengan lancar dan membawa manfaat serta keberkahan.
Selanjutnya acara inti yakni perlombaan kultum dan puisi oleh setiap kelompok. Masing-masing kelompok maju sesuai dengan nomor urut. Berdasarkan penampilan yang telah disajikan, perwakilan setiap kelompok mampu menunjukkan bakat yang memukau sehingga mahasantri yang menyaksikan merasa antusias dan semangat.
Dok. Pribadi
Tidak hanya para peserta lomba yang menampilkan bakat mereka, ada juga penampilan selingan yang disiapkan oleh mahasantri berbakat Pesantren Riset Al-Muhtada. Penampilan selingan pertama dibawakan oleh Naila Maghfiroh, mahasantri angkatan enam yang menyanyikan lagu berjudul “Berkibarlah Bendera Negeriku” ciptaan Gombloh. Adapun penampilan selingan kedua dibawakan oleh Idha Fitri Nuril Lailiyah, mahasantri angkatan lima yang menampilkan bakat beatbox-nya. Penampilan terakhir yaitu dari Sahaki dan Muhammad Khollaqul Alim, mahasantri angkatan empat dan tiga yang menyanyikan selawat Gus Dur “Tanpa Waton”. Mahasantri yang lainnya pun bersama-sama menyanyikan selawat tersebut. Terakhir, acara ditutup dengan do’a dan dokumentasi bersama.
Adapun kejuaraan diumumkan pada hari Ahad, 20 Agustus 2023 setelah kegiatan rutinan ba’da maghrib Pesantren Riset Al-Muhtada. Kategori perlombaan kultum dan puisi dimenangkan semuanya oleh Mahasantri Putri Pesantren Riset Al-Muhtada dengan rincian sebagai berikut:
Kategori kultum
- Juara 1: Juliana Stefani Usaini, Mahasantri angkatan 6
- Juara 2: Nurul Hikmah, Mahasantri angkatan 5
Kategori puisi
- Juara 1: Citra Azfa Juhaida, Mahasantri angkatan 6
- Juara 2: Khariztma Nuril Qolbi, Mahasantri angkatan 5, Rosi Daruniah dan Nayla Syarifa, Mahasantri angkatan 6
Acara serupa diharapkan dapat diadakan untuk tahun berikutnya karena melihat tanggapan positif dari mahasantri. Tujuan program yang positif yakni utamanya untuk mengambangkan bakat mahasantri menjadi alasan lainnya mengapa acara yang demikian perlu untuk diadakan kembali.
Reporter: Nihayatur Rif’ah
Editor: Azkia Shofani Aulia