Sumber: Dok.Pribadi
ALMUHTADA.ORG- Kamis (22/06/2023), Pesantren Riset Al-Muhtada mengadakan kegiatan Rihlah bertema “Insightful Journey in Jakarta“. Rihlah merupakan salah satu program kerja dari Kementerian Olahraga dan Kesehatan (OK) Pesantren Riset Al-Muhtada. Rihlah ini dilaksanakan sekali dalam satu tahun.
Rihlah yang dilaksanakan tahun 2023 ini bertema “Insightful Journey in Jakarta” yang disesuaikan tidak lain dengan lokasi tujuannya yakni Jakarta. Adapun kunjungan dilaksanakan ke lembaga-lembaga yang memiliki fokus pada bidang penelitian sesuai dengan salah satu keunggulan Pesantren Riset Al-Muhtada. Tujuan dari kegiatan rihlah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan pengalaman mahasantri mengenai penelitian. Selain itu, rihlah juga dilaksanakan berbarengan dengan kegiatan rekreasi akhir semester untuk memberikan waktu liburan kepada mahasantri.
Salah satu lembaga tujuan rihlah tahun ini adalah Populi Center yang beralamat di Jl. Mampang Prapatan VII No. 38, RT/RW 02/02, Tegal Parang, Kec. Mampang Prpt., Jakarta Selatan. Lembaga tersebut merupakan lembaga nirlaba yang berfokus pada pengkajian opini dan kebijakan publik. Berbagai survei nasional dan daerah telah dilakukan oleh lembaga tersebut dengan tujuan mengkaji persepsi publik seputar masalah politik, sosial, hingga ekonomi.
Pada kunjungan yang telah terlaksana, mahasantri Pesantren Riset Al-Muhtada belajar mengenai “Metode Survei” bersama Kak Rafif Pamenang Imawan dan Kak Hartanto Rosojati dengan didampingi Kak Darin Attandita sebagai moderator serta Kak Olivia Prastiti sebagai operator. Adapun mereka ini merupakan bagian dari Populi Center.
Materi yang disampaikan berkaitan dengan Populi Center yang fokus melakukan riset pada bidang opini dan kebijakan publik dengan metode survei untuk mentransformasikan diri. Disampaikan oleh Mas Rafif selaku deputi direktur dan peneliti di Populi Center bahwasannya Populi Center beberapa tahun terakhir ini bukan hanya menjadi lembaga survei namun juga lembaga research yang memiliki luaran kegiatan berupa hasil survei.
Populi Center sebagai suatu yayasan memiliki tanggung jawab secara moral. Populi Center tidak memiliki kepentingan untuk memenangkan salah satu pihak atau klien dalam urusan politik. Adapun hal tersebut menjadi prinsip yang dipegang oleh Populi Center.
Dijelaskan terdapat perbedaan antara survei dan sensus. Ciri khas survei adalah penggunaan sampel untuk mewakili populasi yang banyak. Akan tetapi, penggunaan metode survei ini tidak terlepas dari margin of error yang menandakan bahwa tidak ada sampel yang dapat menggambarkan populasi secara utuh. Tingkatan nilai kepercayaan yang diinginkan berkaitan dengan margon of error tersebut menentukan level confident dari hasilnya mulai dari 90%, 95%, atau 99%. Semakin tinggi level confident yang digunakan maka semakin tinggi dana yang dibutuhkan dalam melakukan survei. Sebelum melaksanakan survei, perlu dilakukan penyusunan kerangka sampling dan assembling agar mendapatkan sampel yang tepat, proporsionalitas jumlah penduduk yang mengikuti survei, dan jenis pertanyaan yang tepat untuk digunakan.
Salah satu keunggulan yang dimiliki Populi Center adalah dapat melakukan survei menggunakan bantuan aplikasi yang mampu memberikan informasi mengenai lokasi responden yang hendak diwawancarai dan merekam hasil wawancara. Data survei yang telah diperoleh juga tidak terlewatkan dari validitas dan reliabilitas untuk menguji kebenaran dan kepercayaan data.
Materi yang penting mengenai jenis-jenis metode survei juga disampaikan oleh pemateri. Terdapat tiga jenis metode survei yang dapat digunakan yakni telepon, data pemilihan, dan tatap muka. Ketiganya memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda sehingga penggunaannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan, ketersediaan dana, hingga tingkat kepercayaan yang diinginkan.
Kak Hartanto Rosojati sebagai pemateri kedua menyampaikan berbagai pengalamannya dalam melakukan survei di lapangan. Disampaikan bahwa hasil survei dapat disikapi dengan melihat rekam jejak lembaga yang melakukan survei. Rekam jejak tersebut dilihat dari data yang disimpan dan tim kerja dari lembaga survei. Agar lebih terpercaya, kita dapat memastikan bahwa lembaga survei tersebut telah tergabung dalam asosiasi profesi yang menaungi lembaga survei di Indonesia. Misalnya yaitu arobi (asosiasi riset opini publik Indonesia), persepi (perhimpunan survei opini publik Indonesia), atau ALSHCI (asosiasi lembaga survei dan hitung cepat Indonesia.
Tantangan yang biasanya dihadapi dalam melaksanakan survei yaitu pada manajemen lapangan. Survei sebisa mungkin dilaksanakan dengan waktu yang singkat, dapat menghimpun seluruh suara masyarakat, pemahaman pewawancara mengenai pertanyaan dan tujuan survei, keterbatasan teknologi, dan masyarakat sebagai responden.
Pesan yang didapatkan melalui kunjungan dan pematerian di atas adalah agar mahasantri Pesantren Riset Al-Muhtada dapat mencerna dan memilah data dengan baik sehingga tidak termakan dengan data yang salah atau masih simpang siur dengan menggunakan data-data valid dari lembaga survei terpercaya.
Pada sesi akhir, mahasantri Pesantren Riset Al-Muhtada menyerahkan souvenir dan melakukan foto bersama pihak Populi Center sebagai kenang-kenangan.
Harapannya, ilmu yang telah diberikan dapat bermanfaat bagi mahasantri.
Penulis: Alfian Hidayat
Editor: Azkia Shofani Aulia