Oleh :
Moh. Naelul A
Dalam pendidikan terutama pendidikan dasar, gambar menjadi hal yang tidak lepas dari bahan pembelajaran. Gambar menjadi suatu hal yang menarik untuk dilihat oleh anak-anak, karena sebagian besar buku yang diperuntukan anak adalah buku yang berisikan gambar. Salah satunya ialah komik. Komik merupakan sebuah buku yang berisikan cerita disertai gambar-gambar yang kreatif dan imajinatif, diceritakan langsung melalui dialog-dialog antar tokoh yang menggambarkan adegan atau situasi yang sedang diceritakan. Sesuai dengan yang dideskripsikan, komik banyak diminati oleh anak-anak. Tidak hanya terkesan dengan gambarnya saja, namun sepaket dengan cerita yang disuguhkan dalam komik tersebut.
Dalam pembelajaran dasar khususnya TK dan SD saat ini sering kali menggunakan buku bergambar atau cerita bergambar sebagai media pendukung pembelajaran dasar anak, komik juga menjadi salah satu bagian dari pembelajaran tersebut. Media pembelajarana dalah media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan intruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran. Penggunaan media yang tepat akan meningkatkan hasil belajar dan membuat proses belajar menjadi menarik dan menyenangkan, sekaligus mengurangi kesalahpahaman dan ketidakjelasan.
Komik sebagai media pembelajaran anak berperan sebagai alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan pembelajaran melalui gambar yang pantas disajikan untuk anak-anak. Contoh salah satunya komik sekaligus animasi Syamil dan Dodo yang menyampaikan pesan melalui cerita-cerita Islami yang berfokus untuk mendidik akhlak anak-anak zaman sekarang dengan gaya gambar serta gaya cerita yang mudah diterima dan pantas disajikan untuk anak. Dari contoh tersebut jelas komik menjadi media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan untuk diikuti jika diterapkan langsung dalam pembelajaran. Sebagai mana kita tahu, anak-anak sekarang lebih mengenal tokoh komik dari pada pelajaran yang ia dapatkan di sekolah diantaranya tokoh dalam komik-komik super hero marvel seperti Spiderman, Superman, Batman, dan lain sebagainya. Dari hal itu, kita bisa menerapkan komik menjadi bahan pembelajaran yang mudah dimengerti dan mudah diingat oleh anak-anak yang membacanya. Peranan seperti ini akan sangat membantu anak dalam belajar.
Secara garis besar menurut Trimo (dalam Mariyanah, 2005:25) media komik dapat dibedakan menjadi dua yaitu komik strip (comic strip) dan buku komik (comic book). Komik strip adalah suatu bentuk komik yang terdiri beberapa panel atau bingkai kolom yang biasanya dimuat dalam koran harian atau majalah, sedangkan yang dimaksud buku komik adalah komik yang sudah berbentuk buku dengan berbagai genre ataupun target pembaca. Dalam konteks media pembelajaran anak biasanya dimuat dalam satu buku atau hanya disisipkan dalam buku ajar tetapi tetap bisa menjadi media pembantu pemahaman anak terhadap apa yang diajarkan.
Sebagai kesimpulan, komik sangat cocok untuk media pembelajaran ataupun pendukung media pembelajaran. Keuntungannya antara lain dapat memotivasi siswa selama proses belajar mengajar, membangkitkan minat membaca dan mengarahkan siswa untuk suka membaca bagi mereka yang notabenya tidak suka membaca. Walaupun demikian komik juga mempunyai kekuranganya itu penyampaian materi pelajaran yang terlalu sederhana, tetapi setidaknya komik menjadi media yang sangat pantas diperuntukan untuk pembelajaran anak.
Penulis adalah Santri Pesantren Riset Al-Muhtada dan Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang